Senin, 06/05/2024 - 04:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Swedia Atheis

ADVERTISEMENTS

 STOCKHOLM — Jajak pendapat Gallup pada 2022 menemukan bahwa, Swedia adalah negara di dunia dengan persentase penduduk tertinggi yang menyatakan mereka tidak percaya pada Tuhan. Swedia menghapus undang-undang yang melarang orang mengkritik atau mengejek agama dan keluarga kerajaan pada 1970-an.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Ini adalah tradisi kami. Argumennya adalah tidak ada alasan bagi agama untuk bebas dari kritik ketika semua bidang masyarakat lainnya dapat didiskusikan dengan bebas,” kata wartawan dan pakar kebebasan berbicara, Nils Funcke.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Funcke mengatakan, perubahan Undang-Undang Ketertiban Umum seperti yang diperdebatkan oleh pemerintah akan sangat sulit untuk diperkenalkan. Hal ini kemungkinan akan bertentangan dengan kebebasan berkumpul yang dilindungi undang-undang Swedia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Semoga beruntung menulis undang-undang seperti itu. Tidak akan banyak demonstrasi tersisa jika kita mendengarkan ancaman dari organisasi ekstremis di negara-negara seperti Iran atau Irak,” kata Funcke kepada Reuters.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Dan bagaimana Anda bisa melakukan demonstrasi menentang seseorang seperti (Presiden Rusia Vladimir) Putin? Itu pasti akan membahayakan keselamatan Swedia,” ujar Funcke.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Dianggap Gagal, Kepala Intelijen Militer Israel Mengundurkan Diri 

Pada 2016, Swedia telah membuka pemakaman netral pertamanya. Pemakaman ini bebas dari simbol agama apa pun, untuk melayani sejumlah besar atheis di negara itu. Pendiri pemakaman netral di Borlänge, di Swedia tengah, Josef Erdem mengatakan, pemakaman itu terbuka untuk orang yang  percaya dan tidak percaya dengan Tuhan, selama mereka tidak memiliki simbol atau tanda agama di batu nisan mereka.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Ide itu muncul karena saya ingin memiliki tempat yang netral bagi orang-orang,” kata Erdem, dilaporkan CNN.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Erdem adalah seorang guru. Dia mendapat izin untuk membuka pemakaman baru dari Gereja Swedia. Lokasi pemakaman itu bersebelahan dengan gereja Stora Tuna yang sudah memiliki pemakaman khusus umat Kristiani.  

“Jika, misalnya, di dalam keluarga Anda ada yang Muslim dan Kristen dan ingin semua keluarga Anda (dikuburkan) bersama, Anda tidak ingin ada simbol apa pun di kuburan,” kata Erdem, dalam wawancara yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh putranya, Jian Erdem.

Berita Lainnya:
China Tanggapi Berlanjutnya Pelepasan Air Olahan PLTN Fukushima

“Masih ada kesempatan bagi keluarga untuk memilih apa pun yang mereka inginkan.  Itu tidak bisa religius tetapi terserah mereka bagaimana mereka ingin menghiasi nisan mereka,” ujar Erdem.

Erdem mengatakan, pemakaman netral ini mendapatkan respon positif. “Orang-orang sangat menghargai ide ini.  Ini akan menjadi kuburan bagi semua orang. Mungkin mereka tidak berdoa di gereja atau pergi ke masjid – mereka harus punya tempat,” ujarnya.

Erdem adalah seorang Kurdi yang telah tinggal di Swedia selama lebih dari 30 tahun.  Dia terlibat dalam politik lokal Borlänge, sebagai anggota dari Sosial Demokrat. Dia menjelaskan bahwa mayoritas kerabatnya beragama Islam namun ada juga yang beragama Kristen. Sementara Erdem sendiri tidak memiliki pandangan agama.

Menurut survei Gallup International dan WI Network of Market Research, Swedia dikenal sebagai negara atheis atau paling tidak religius di dunia barat. Sekitar 80 persen responden mengatakan mereka tidak religius atau atheis. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi