Sabtu, 04/05/2024 - 01:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Erdogan Minta Barat Pertimbangkan Tuntutan Rusia

ADVERTISEMENTS

Erdogan minta negara-negara Barat untuk mempertimbangkan tuntutan Rusia demi kesepakatan koridor biji-bijian Laut Hitam

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

ISTANBUL — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pemulihan kesepakatan koridor biji-bijian Laut Hitam (BGSI). Dia juga meminta negara-negara Barat untuk mempertimbangkan tuntutan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kesepakatan itu ditandatangani di Istanbul pada Juli tahun lalu oleh Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB. Perjanjian ini menciptakan koridor aman melalui Laut Hitam untuk ekspor dari tiga pelabuhan Ukraina yang dihentikan sejak perang dimulai pada Februari 2022.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
DPR AS Loloskan Legislasi Pemberian Bantuan ke Ukraina dan Israel 
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pengiriman biji-bijian itu pun membantu mengendalikan harga yang melonjak dan meredakan krisis pangan global. Kesepakatan memulihkan aliran gandum, minyak bunga matahari, pupuk, dan produk lainnya dari Ukraina, salah satu pengekspor biji-bijian terbesar di dunia.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Moskow menolak untuk memperpanjang perjanjian dengan alasan bagian-bagian yang terkait dengan tuntutannya ini belum dilaksanakan. Rusia mengacu pada penghapusan hambatan ekspor pupuknya, termasuk dimasukkannya Bank Pertanian Rusia milik negara dalam sistem pembayaran internasional SWIFT.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sementara itu, negara-negara Barat kelabakan dengan keputusan Rusia menghentikan kesepakatan koridor gandum. Mereka khawatir dan berdalih keputusan tersebut akan berpengaruh pada keamanan pangan global.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Jenazah dari Kuburan Massal di RS Nasser Naik Jadi 324

Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan, banyak orang kecewa dengan keputusan Rusia. Griffiths menegaskan, bahwa bagi sebanyak 362 juta orang, penangguhan perjanjian itu merupakan masalah ancaman bagi masa depan dan masa depan anak-anak serta keluarga.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Mereka tidak sedih, mereka marah. Mereka khawatir, mereka khawatir. Beberapa akan kelaparan, beberapa akan kelaparan, banyak yang mungkin mati akibat keputusan ini,” katanya dikutip dari Anadolu Agency.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi