Selasa, 30/04/2024 - 22:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Orang Kaya Juga Diuji dengan Hartanya

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Jangan sangka orang yang diuji hidupnya hanya kaum fakir dan miskin dengan kesulitan menafkahi diri. Sejatinya orang yang hidupnya bergelimang harta pun tengah diuji dengan hartanya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Maka, ada orang yang kaya sukses menjalani ujian tersebut karena dapat menggunakan hartanya menjadi maslahat untuk agama. Namun, ada juga orang yang kaya justru gagal dengan ujian tersebut lantaran terlena dengan hartanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dalam Alquran telah ditegaskan bahwa harta dan anak adalah ujian. Cinta terhadap harta dan anak adalah cobaan bagi setiap hamba.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Bila seorang hamba tak bisa berhati-hati dalam menyikapi harta dan anak-anaknya yang sejatinya semata-mata merupakan titipan dari Allah SWT, maka akan mendatangkan bencana. Tidak sedikit manusia karena cintanya yang berlebihan kepada harta dan anaknya hingga berani melanggar ketentuan dalam agama.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Gambaran Nabi Muhammad SAW dalam Perang: Sosok tidak Kenal Takut

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Allah berfirman dalam Alquran surat At Tagabun ayat 15:

اِنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ  ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar.

Memiliki harta banyak sebenarnya akan mendatangkan ujian dan bencana lebih besar. Bila manusia dapat menggunakan hartanya dengan maslahat, yakni untuk menggapai keridhaan Allah niscaya harta tersebut akan menyelamatkannya. Sedang bila harta yang dimiliki justru digunakan untuk maksiat pada Allah, maka harta itu akan menjadi bencana baik di dunia maupun di akhirat.

Allah berfirman dalam surat Al Alaq:

Berita Lainnya:
Kisah Abu Dzar Al Ghifari, Sahabat Nabi yang Sedekah dengan Sayur Sop

كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙ  ٦  اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ  ٧

Sekali-kali tidak. Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas, apabila melihat dirinya serba cukup. (AlAlaq 6-7)

Dalam sebuah hadits disebutkan

إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَـةً وَإِنَّ فِتْنَـةَ أُمَّتِيْ اَلْمَالُ. (رواه أحمد والترمذي والطبراني والحاكم عن كعب بن عياض)

Sesungguhnya bagi tiap-tiap umat ada cobaan dan sesungguhnya cobaan umatku (yang berat) ialah harta, (HR Aḥmad, AT Tirmizi, At Tabrani, Hakim dari Ka’ab bin Iyad)

Kalau manusia dapat menahan diri, tidak akan berlebihan cintanya kepada harta dan anaknya. Jika cintanya kepada Allah lebih besar daripada cintanya kepada yang lain, maka ia akan mendapat pahala yang besar dan berlipat ganda.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi