Minggu, 19/05/2024 - 23:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OPINI
OPINI

Karto Soewirjo, Darul Islam: Dari Desepsi PKI Sampai Intrusi Takfiri Syi’ah dan Wahabi

Penulis: DR Al Chaidar**

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

DESEPSI yang sering dilakukan oleh PKI di tahun-tahun 1950-an dengan membakar rumah-rumah orang kampung di Jawa Barat dan Jawa Tengah telah membuat pemerintahan polisionil Belanda salah dalam mengidentifikasi gerakan ini sebagai gerakan Tan Malaka.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

NEFIS dan CMI (badan intelejen militer Belanda) bahkan kemudian merekayasa dengan membuat gerakan APRA dan Westerling yang bengis yang hingga kini Pemerintah Belanda tak pernah mau mengakui cacat moral politik kekuasaan mereka di masa lalu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Gerakan Darul Islam ini kemudian dipakai secara curang untuk menunda Pemilu dari tahun 1951 hingga 1955, juga pada tahun 1970 oleh Orde Baru dipakai untuk memenangkan Golkar, menunda Pemilu dan menyukseskan Program Keluarga Berencana.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Namun gerakan Darul Islam menolak untuk berpartisipasi dalam pembantaian terhadap PKI di tahun 1965-1966, bahkan sebaliknya mereka menyembunyikan beberapa ‘saudara komunis’ mereka ke hutan belantara, tempat Darul Islam pernah sangat mengenal setiap jengkal tapak jalannya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Perkembangan gerakan Darul Islam ini semakin hari semakin mendapatkan intrusi dari berbagai pengaruh ideologi yang datang belakangan di Indonesia, khususnya Wahabi Takfiri, Wahabi Jihadi, dan Syiah. Sejak tahun 1979, Darul Islam adalah gerakan yang tidak percaya diri dan sering terombang-ambing oleh pengaruh ideologi transnasional dari Timur Tengah.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Korupsi Menggurita, Politik atau Budaya?

Namun dari semua intrusi itu, terdapat komunitas-komunitas (enclave) yang masih menjaga kemurnian idealismenya secara teguh dan tersembunyi. Merekalah yang melanjutkan kapal negara Islam ini dalam sekoci-sekoci kecil secara faksional. Faksi-faksi inilah yang kemudian mulai membangkitkan lagi elan vital Darul Islam ke seluruh Indonesia atau merevitalisasi daerah basis yang sempat kehilangan audiensnya di wilayah-wilayah seperti Aceh, Jawa Barat, Padang, Bukit Tinggi, Labuhan Batu, Riau, Jambi, Palembang, Lampung, Menado, Toraja, Kendari, Buton, Flores, dan Tual.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Namun karena intrusi dari Wahabi Takfiri banyak faksi-faksi Darul Islam ini yang kemudian terjerembab dalam terorisme dan mengubah perjuangan yang lurus (just) menjadi pergerakan yang penuh intrik, penuh rahasia, operasi-operasi bawah tanah dan bersembunyi di kegelapan peradaban yang mengakibatkan Darul Islam semakin kehilangan audiensnya dalam upayanya mengakumulasi kedaulatan (sovereignty).

ADVERTISEMENTS

Intrusi Syiah tahun 1979 hingga era 1980-an telah begitu memecah gerakan ini dan pembunuhan serta bom meledak di beberapa kota; korban-korban berjatuhan bersamaan dengan ditangkapnya beberapa tokoh-tokoh aktivisnya.

ADVERTISEMENTS

Kemudian datang intrusi lain dari ideologi Wahabi. Syiah dan Wahabi sama-sama bersifat Takfiri yang bersikap keras terhadap sesama Muslim yang tak sejalan, meskipun sama-sama membaca syahadat yang sama dan menghadap ke kiblat yang sama.

Gerakan milenarian yang aslinya adalah gerakan Islam yang sangat Indonesia, kemudian menjadi gerakan yang tampak seram dan menakutkan, namun loyo ketika berhadapan dengan siksaan ekonomi setelah tertangkap oleh aparat keamanan karena terjerembab ke lembah terorisme yang sangat nista.

Beberapa bom meledak, beberapa anggota sekte Jamaah Islamiyah merayakan perpindahan nyawa mereka ke surga; dan yakin bahwa mereka masuk ke surga dan “melihat” para pengebom bunuh diri itu sedang diseka oleh bidadari yang selalu virgin.

Beberapa faksi asli Darul Islam mengembangkan sikap milenarian dengan respons-respons mesianik yang menarik ketika berhadapan dengan komunitas harakah (pergerakan) yang lain yang mengklaim diri lebih lurus dan lebih sesuai dengan ajaran Islam dan berasal dari ideologi transnasional di Timur Tengah.

NII atau Darul Islam yang masih bertahan hingga kini mendapatkan serangan-serangan teologis yang serius dari kalangan Wahabi salafi dan juga SyiahDi sisi lain, banyak ilmuwan tak berkeinginan melihat klaim-klaim historis kalangan Darul Islam karena alasan-alasan etik dan positivistik, bukan melihat keyakinan mereka secara emic.

Berita Lainnya:
Merdeka Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar!

Maka, dakwah dan propaganda Darul Islam terestriksi oleh berbagai stigma yang mengakibatkan mereka tidak mendapatkan audiens yang lebih luas. Apalagi mereka mengelola organisasi negara secara amatiran: ada yang secara seremonial, ada yang secara eklesiastikal, dan lebih parah lagi ada yang secara pseudobirokratik.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi