Selasa, 30/04/2024 - 01:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dinkes: Mayoritas Kasus Stunting Bukan dari Kekuarga Miskin

ADVERTISEMENTS

Petugas kesehatan menimbang berat badan balita saat layanan posyandu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 DEPOK — Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati menyebut kasus stunting di Kota Depok, Jawa Barat, kebanyakan terjadi pada anak-anak yang bukan berasal dari keluarga miskin. Justru persentase bayi atau balita dengan stunting yang berasal dari keluarga miskin hanya sebanyak 21 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kita juga menganalisa dari 3.576 balita (data terakhir stunting di Depok) ini ternyata kalau kita cek dari latar belakang keluarga, itu yang masuk dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) hanya 21 persen. Jadi 79 persennya bukan,” jelas Mary Liziawati, Sabtu (29/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pengamat: Prabowo Lebih Butuh PKS Ketimbang Partai Gelora
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurutnya, DTKS memang bukan menjadi patokan utama untuk menilai kemiskinan sebuah keluarga. “Kita sering diingatkan bahwa DTKS ini bukan data kemiskinan, tapi kan memang sampai saat ini DTKS ini masih menjadi data untuk penerima bantuan sosial,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Melalui data ini, kata Mary, menjelaskan bahwa masalah ekonomi bukan menjadi faktor utama terjadinya kasus stunting. Terjadinya stunting disebutnya disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pola asuh yang salah atau memang karena gangguan kesehatan pada ibu atau anak.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Tim SAR Perluas Pencarian Dokter Tenggelam di Perairan Lombok

Fakta lain yang terungkap adalah soal sebaran kasus stunting di Depok yang tidak hanya terjadi di daerah yang jauh dari pusat kota. Stunting di Depok juga terjadi di wilayah perkotaan yang mayoritas disebabkan oleh pola asuh yang salah.

“Kadang memang tidak terkait dengan faktor ekonomi. Sehingga secara ekonomi mampu, tapi pola pemberian makannya itu mungkin praktis-praktis saja maunya. Dia (orang tua) menyediakan yang mudah yang sebenarnya nilai gizinya kurang bagus,” ujarnya. 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi