Senin, 06/05/2024 - 12:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

ISIS Serang Partai Islam di Pakistan dalam Dua Tahun Terakhir

ADVERTISEMENTS

ISLAMABAD — Polisi menduga ISIS menjadi dalang serangan bunuh diri selama pertemuan partai konservatif Jamiat Ulema-e-Islam (JUI-F) di pinggiran Khar di distrik Bajaur pada Ahad (30/7/2023). Nizam Salarzai, seorang jurnalis di outlet berita independen The Khorasan Diary, mengatakan, JUI-F telah diserang oleh kelompok ISIS dalam dua tahun terakhir.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Salarzai mengatakan, jika ISIS mengklaim sebagai kelompok yang bertanggung jawab atas serangan itu, maka Pakistan harus berperang di berbagai front untuk mencegah serangan serupa di masa depan. Karena ISIS juga memiliki masalah dengan Taliban.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Mereka (ISIS) juga memiliki masalah dengan Taliban Afghanistan dan siapa pun yang menyetujui sentimen Taliban,” kata Salarzai kepada Aljazirah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ketua regional JUI-F, Abdul Rasheed mengatakan, serangan itu merupakan upaya untuk menyingkirkan JUI-F sebelum pemilihan parlemen pada November. Rasheed mengatakan taktik seperti itu tidak akan berhasil.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Banyak rekan kami yang kehilangan nyawa dan banyak lagi yang terluka dalam insiden ini.  Saya akan meminta pemerintah federal dan provinsi untuk menyelidiki sepenuhnya insiden ini dan memberikan kompensasi dan fasilitas medis kepada yang terkena dampak,” kata Rasheed.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
WNI di Sydney Diimbau Waspada Menyusul Insiden Penikaman

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif mengutuk keras insiden bom bunuh diri itu. Sharif juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban, termasuk pemimpin JUI-F, Ziaullah Jan, yang dipastikan tewas dalam serangan itu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Menteri Luar Negeri Pakistan, Bilawal Bhutto Zardari menyatakan kesedihan mendalam atas serangan bom yang menewaskan 44 orang dan melukai 200 orang lainnya. Dia menambahkan, para teroris, fasilitator dan perencana perlu dihilangkan sehingga ada perdamaian. Sementara  Menteri Dalam Negeri, Marriyum Aurangzeb mengatakan, terorisme harus dihilangkan dari Pakistan untuk perdamaian.

“Mengakhiri terorisme sangat penting untuk kelangsungan hidup dan integritas Pakistan,” ujar Aurangzeb.

Serangan bom bunuh diri itu adalah salah satu dari empat serangan terburuk di Pakistan barat laut sejak 2014 ketika 147 orang, kebanyakan anak sekolah, tewas dalam serangan Taliban di sebuah sekolah yang dikelola tentara di Peshawar.  Pada Januari, 74 orang tewas dalam pemboman di sebuah masjid di Peshawar.  

Berita Lainnya:
Serangan Rafah akan Musnahkan Kans Normalisasi Hubungan Israel-Arab Saudi

Kemudian pada Februari, lebih dari 100 orang yang sebagian besar polisi, tewas dalam pemboman di sebuah masjid di dalam kompleks markas polisi Peshawar. Kelompok bersenjata Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), yang dikenal sebagai Taliban Pakistan dan terkait dengan Taliban di Afghanistan, mengklaim tidak terlibat dalam pemboman itu.

TTP telah melancarkan pemberontakan terhadap Pakistan selama lebih dari satu dekade. Mereka menuntut pemberlakuan hukum Islam, pembebasan anggota kunci yang ditangkap oleh pemerintah, dan penggabungan wilayah kesukuan Pakistan dengan Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Juru bicara Taliban Afghanistan, Zabiullah Mujahid mengecam insiden bom bunuh diri itu.  

“Kejahatan semacam itu tidak dapat dibenarkan dengan cara apa pun,” kata Mujahid dalam sebuah pesan di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi