Selasa, 30/04/2024 - 02:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

1.200 Warga Palestina Ditahan Tanpa Dakwaan oleh Israel

ADVERTISEMENTS

YERUSALEM — Israel menahan lebih dari 1.200 warga Palestina tanpa dakwaan atau proses pengadilan. Kelompok hak asasi manusia, Hamoked mengungkapkan, jumlah warga Palestina yang ditahan saat ini adalah yang tertinggi dalam lebih dari tiga dekade.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Hamoked mengatakan, 99 persen tahanan adalah warga Palestina. Mereka ditahan di bawah kebijakan penahanan administratif Israel, atau penahanan tanpa proses pengadilan. Direktur Eksekutif Hamoked, Jessica Montell mengatakan, mereka dapat ditahan dalam jangka waktu beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Pihak berwenang Israel kerap memperpanjang masa tahanan tanpa alasan yang jelas. Hal ini membuat tahanan atau pengacara mereka hampir tidak mungkin mengajukan pembelaan yang layak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Ini jelas merupakan praktik ilegal. Orang-orang ini harus diadili secara adil atau dibebaskan,” ujar Montell.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Otoritas Israel dapat memperbarui penahanan administratif tanpa batas waktu.  Sementara perintah penahanan biasanya ditetapkan untuk jangka waktu tiga atau enam bulan. Montell mengatakan, tahanan administratif di Israel rata-rata menghabiskan mas penahanan selama satu tahun.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Israel mengatakan, taktik kontroversial itu diperlukan untuk menahan militan berbahaya dan menghindari membocorkan materi yang memberatkan demi alasan keamanan.  Tetapi warga Palestina dan kelompok hak asasi manusia mengatakan, sistem itu menyangkal proses hukum dan disalahgunakan secara luas.

Berita Lainnya:
Uji Coba Rudal, Korut Kembali Tingkatkan Ketegangan di Semenanjung Korea

Jumlah tahanan administratif meningkat lebih dari dua kali lipat sejak awal tahun lalu, ketika Israel mulai melakukan serangan penangkapan hampir setiap malam ke kota-kota Palestina. Hamoked mengatakan, seperempat dari total tahanan sekarang menjadi tahanan administratif.

Penahanan administratif sangat jarang digunakan terhadap orang Yahudi atau Israel. Montell mengatakan, sebanyak 14 orang Israel ditahan dalam penahanan administratif per Maret. Kebanyakan dari mereka adalah warga Palestina-Israel. Tetapi beberapa tahanan adalah orang Yahudi yang dicurigai melakukan kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Dinas keamanan Israel, Shin Bet maupun tentara belum memberikan komentar terkait angka penahanan administratif terbaru yang dirilis oleh Hamoked.

Israel mengatakan, operasi militernya di wilayah pendudukan dimaksudkan untuk membasmi militansi dan menggagalkan serangan di masa depan. Dalam satu setengah tahun terakhir beberapa pertumpahan darah terburuk terjadi di wilayah pendudukan Tepi Barat. dalam hampir dua dekade. Menurut penghitungan The Associated Press,  lebih dari 160 warga Palestina tewas dalam pertempuran tahun ini.

Israel mengklaim sebagian besar warga Palestina yang tewas adalah militan.  Tetapi banyak pemuda pelempar batu yang memprotes penyerangan atau orang-orang yang tidak terlibat dalam kekerasan ikut gugur. Setidaknya lima dari mereka berusia 14 tahun atau lebih muda.

Berita Lainnya:
Ribuan Warga Palestina Jadi Tahanan Administratif di Israel

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir telah mendorong tindakan keras terhadap tahanan Palestina di penjara-penjara Israel. Pada Senin (31/7/2023), Klub Tahanan Palestina dan kelompok advokasi lainnya melaporkan bahwa Ben-Gvir telah menghapus kebijakan yang memungkinkan pembebasan dini bagi tahanan Palestina yang ditahan atas tuduhan keamanan nasional.

Selama bertahun-tahun, semua tahanan yang dijatuhi hukuman kurang dari empat tahun telah memenuhi syarat untuk dibebaskan lebih awal untuk mengurangi kepadatan di penjara negara tersebut. Layanan penjara Israel mengkonfirmasi bahwa mereka mematuhi perintah Ben-Gvir.

Tepi Barat berada di bawah kekuasaan militer Israel sejak merebut wilayah itu dalam perang Timur Tengah 1967. Hampir 3 juta penduduk Palestina di wilayah itu tunduk pada sistem peradilan militer Israel. Sementara hampir 500.000 pemukim Yahudi yang tinggal bersama mereka memiliki kewarganegaraan Israel dan tunduk pada pengadilan sipil. Kesenjangan seperti itu telah memicu tuduhan bahwa kebijakan Israel terhadap Palestina sama dengan apartheid.

sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi