Selasa, 30/04/2024 - 03:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Meski Dinilai Menguntungkan, Ada Konsekuensi Potensi Konflik Dagang Bila RI Gabung BRICS

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Bergabungnya Indonesia ke dalam kelompok BRICS dinilai pengusaha dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi sektor perdagangan nasional. Hanya saja, ada konsekuensi konflik perdagangan yang mungkin terjadi bila Indonesia bergabung.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

BRICS merupakan kelompok negara-negara berkembang terdepan dunia yakni Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Saat ini, BRICS tengah menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Johannesburg, Afrika Selatan di mana Presiden Joko Widodo hadir dalam pertemuan itu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ketua Bidang Kebijakan Publik, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sutrisno Iwantono, menuturkan, Indonesia bisa memanfaatkan keanggotaan BRICS untuk meningkatkan ekspornya ke seluruh anggota yang punya basis pasar besar.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Ratusan Ribu Pasukan Irak Tunggu Perintah dari Iran, Amerika Gak Mau Ikut-ikutan

Hanya saja, bergabungnya Indonesia ke salah satu blok perlu dipertimbangkan secara matang.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Apalagi, Presiden Joko Widodo dalam sejumlah forum internasional dengan tegas menyuarakan bahwa Indonesia menganut prinsip non blok yang tak berpihak.

“Indonesia memang tidak ada masalah dengan manapun, seperti AS, China, India, Rusia.

Tapi tentu kalau kita mau masuk ke dalam satu blok mesti melihat hubungan dengan AS karena bagaimanapun dia negara yang penting,” kata Sutrisno seperti dikutip HARIANACEH.co.id dari laman Republika.co.id, Senin (21/8/2023).

Selain AS, ada negara-negara anggota G7 lain yang juga menjadi mitra kerja sama ekonomi utama Indonesia.

Terlebih, Sutrisno pun menilai, jika Indonesia bergabung dengan BRICS bukan tidak mungkin dapat mengalahkan kekuatan ekonomi kelompok G7 yang diklaim sebagai negara dengan ekonomi terbesar dunia.

Berita Lainnya:
Surya Paloh Umumkan NasDem Resmi Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

“Tentu ada hal yang harus diperhitungkan jangan sampai ke sana (BRICS) belum pasti, sudah menciptakan konflik dengan partner-partner dagang” kata dia.

Oleh karena itu, pemerintah diharapkan dapat membuat pertimbangan secara matang. Organisasi BRICS yang tergolong baru juga perlu dilihat apakah akan mendatangkan manfaat bagi Indonesia atau sebaliknya.

Hanya saja, itikad baik BRICS mengundang Indonesia untuk hadir ke pertemuan KTT memberikan sinyal positif.

Menandakan bahwa Indonesia sangat dihargai dan adanya harapan dari negara anggota agar Indonesia bergabung ke dalam BRICS.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi