Selasa, 30/04/2024 - 21:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Ratusan Ribu Pasukan Irak Tunggu Perintah dari Iran, Amerika Gak Mau Ikut-ikutan

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Sebanyak ratusan ribu pasukan Irak tunggu perintah dari pimpinnya untuk melakukan penyerangan pada Israel

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Ratusan ribu pasukan Irak tersebut juga terdiri dari pasukan perlawanan yang berada di Syria dan selama ini memberikan dukungan pada Hamas.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hal tersebut diungkapkan oleh Abu Fadak Al-Mohammedawi yang merupakan kepala staf Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) yang dipimpin Syiah Irak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Abu Fadak mengatakan bahwa lebih dari 250.000 pejuang Irak tengah menungu perintah dari Imam Khamenei untuk menyerang Israel.

ADVERTISEMENTS

Sedangkan pasukan perlawanan yang berada di Syria mengatakan pada pemirintah Iran bahwa mereka siap seluruh kawasan jika Israel.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Persiapan peherangan yang akan dilakukan oleh Iran juga mendapatkan tanggapan dari Amerika, di mana Joe Biden mengatakan bahwa pihaknya tidak akan ikut campur atas pertikaian yang terjadi.

Matthew Miller selaku juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika juga telah menyampaikan menyampaikan pesan ke Iran agar pangkalan militer dan pasukannya tidak ditarget dalam penyerangan tersebut.

Berita Lainnya:
Misteri Foto Pertemuan Firli Bahuri dan SYL Ini Akhirnya Terungkap, Ini Pengakuan Eks Ajudan Mentan RI

Iran sendiri juga telah memperingati Amerika untuk agar tidak memberikan dukungannya pada Benjamin Netanyahu.

Dalam pesan tersebut Iran juga mengatalan bahwa Amerika akan mengalami kerugian yang sangat besar jika ikut campur mendukung Israel.

Atas kesepakatan yang telah dilakukan, Iran mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menargetkan fasilitas, pangkalan serta pasukan Amerika saat menyerang Israel.

Sedangkan Amerika juga berjanji tidak akan ikut campur jika Iran melakukan serangan balasan atas tewasnya 7 petinggi militernya di Damaskus 1 April lalu.

Warga Israel Mulai Borong Supermarket

Meskipun pemerintahan Israel mengatakan agar warga tidak panic atas ancaman penyerangan Iran, namun warga Israel mulai borong supermarket.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perang panjang dampak jika Iran menyerang Israel dalam waktu dekat ini.

Diketahui bahwa warga juga telah mulai mengisi lokasi bunker anti rudal yang memang telah disiapkan oleh pemerintah Israel.

Berita Lainnya:
Iran: Serangan Balasan Kami Sesuai Piagam PBB

Dari laporan media lokal mengatakan bahwa banyak warga Israel mulai memborong air, makanan serta tisu toilet untuk persediaan beberapa hari kedepan.

Dalam laporan tersebut terlihat warga mengantri untuk membayar belanjaan dalam mempersiapkan kondisi terburuk jika Iran melakukan serangannya.

Pasukan Perlawanan Mulai Serang Pangkalan Israel di Golan

Pasukan perlawanan mulai serang pangkalan Israel di Golan pada Minggu 7 April dini hari.

Hal tersbeut diungkapkan kantor berita Iran, IRNA yang mengataan jika serangan pasukan perlawanan memicu alrm rudal di wilayah yang diduduki Israel.

Penyarangan dilakukan oleh pasukan perlawanan  menggunakan drone yang menyasar beberapa lokasi pangkalan Israel.

Dari dugaan sementara serangan tersebut dilakukan oleh pasuakan perlawanan Irak, karena dalam beberapa waktu lalu, mereka sering melakukan penyerangan dengan acara tersebut.

Kelompok ini juga sebelumnya telah mengeluarkan peringatan pada Israel, jika terus melakukan penyerangan di Gaza, maka mereka akan semakin meningkatkan intensitas serangan. (*)

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi