Rabu, 01/05/2024 - 11:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menko PMK: Reog Ponorogo Layak Jadi Warisan Budaya tak Benda UNESCO

ADVERTISEMENTS

Seniman mementaskan Reog Ponorogo dalam pawai budaya Reog Ponorogo di Kantor Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Jakarta, Ahad (27/8/2023). Pawai tersebut digelar sebagai upaya mendorong pengusulan dan pengakuan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari UNESCO yang bakal disidangkan pada tahun depan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (MenkoPMK) Muhadjir Effendy menyambut kedatangan Pawai Budaya Reog Ponorogo yang diikuti oleh kurang lebih 1.000 peserta dengan berbagai penampilan kesenian di Halaman Depan Kemenko PMK, pada Ahad (27/8/2023). Muhadjir menyampaikan, tersebarnya kesenian Reog Ponorogo di berbagai daerah hingga mancanegara menandai layaknya kesenian tersebut untuk diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia (WBTB) oleh UNESCO.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Paguyuban Reog Ponorogo tersebar di berbagai daerah, bahkan ke Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, semuanya ada. Pokoknya Reog Ponorogo telah mendunia. Sudah seharusnya diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia dari Ponorogo,” kata Muhadjir dalam keterangannya pada Ahad (27/8/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Parpol di Luar KIM akan 'Balas Dendam' di Pilkada Jakarta
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Muhadjir menilai pengakuan UNESCO terhadap Reog Ponorogo sebagai WBTB akan memberikan rasa kebanggaan tersendiri kepada seluruh warga Ponorogo dan masyarakat Indonesia. Hal ini sekaligus melengkapi 12 warisan budaya Indonesia yang telah diakui  oleh UNESCO sebelumnya.

ADVERTISEMENTS

Saat berdialog dengan perwakilan siswa SMA Negeri 1 Jakarta Budi Utomo yang turut meramaikan pawai itu, Muhadjir menyampaikan pengajuan kesenian dan budaya ini merupakan konsen dan bentuk kepedulian dari pemerintah untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Muhadjir meyakini kebudayaan adalah alat soft diplomacy yang paling efektif untuk berhubungan dengan negara lain. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Suatu negara akan dianggap beradab atau tidak akan dilihat dari seberapa unggul, seberapa adiluhung kebudayaannya,” ujar Muhadjir.

Berita Lainnya:
Said Didu: Sepertinya 'Kehebatan' Jokowi Harus Diakui

Diketahui, agenda Gelar Karya Pawai Reog Ponorogo merupakan upaya mendorong diakuinya kesenian Reog Ponorogo oleh UNESCO. Pawai tersebut mengawali rutenya dari Perpustakaan Nasional melalui rute Jalan Medan Merdeka Barat hingga berakhir di kantor Kemenko PMK. Agenda pawai ditutup dengan berbagai penampilan seperti Tari Saman, penampilan Reog Ponorogo, Gerakan minum Jamu bersama, bermain Angklung bersama dan pertunjukan musik Dangdut.

Pada kesempatan tersebut, yang paling penting adalah dilakukan penyerahan dokumen pengajuan WBTB Reog Ponorogo secara simbolis dari Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Paguyuban Reog Susiwijono Moegiarso kepada Menko PMK yang diteruskan kepada Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dan akan diserahkan kepada UNESCO untuk disidangkan pada bulan Desember 2024 mendatang.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi