Selasa, 21/05/2024 - 06:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Mendag: Sama Uni Eropa Kok Kita Ribut Terus

JAKARTA — Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menceritakan perjuangannya untuk mempermudah dagang Indonesia dengan Uni Eropa (EU). Ia berharap perjanjian dagang dengan EU bisa dirampungkan akhir tahun agar perdagangan Indonesia bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Saya baru pulang dari India bertengkar. Saya bilang sama EU itu kok kita ribut terus. Anda (EU) sama Tiongkok nggak ribut, sama Vietnam nggak ribut, sama Thailand nggak ribut, kok sama kita ribut terus?” kata Zulhas dalam kegiatan Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Luar Negeri di, Kementerian Perdagangan, Jakarta, dalam siaran pers, Kamis (31/8/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Padahal dia menyebutkan tidak ada produk dagang dari EU yang disusahkan oleh Indonesia. “Tidak ada Indonesia persulit EU nggak ada. Nah perdagangan Indonesia dan EU itu kecil 1/3  atau  1/4 Vietnam, 1/4 EU dengan Thailand, 1/4 EU dengan Singapura jadi kita masih kecil,” tambah Zulhas.

Berita Lainnya:
Zulhas Tegaskan PAN tidak akan Minta Proyek ke Calon Kepala Daerah

Karena itu, Ketua Umum Partai PAN ini berharap, adanya CEPA antara EU dan Indonesia, perdagangan bisa lebih mudah. Sebab saat ini perdagangan Indonesia dengan EU dikenakan berbagai tarif, seperti sepatu 9% dan Tuna 20%, sedangkan produk tersebut tidak dikenakan tarif atau 0% di Vietnam dan Thailand.

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kemendag bekerja keras agar hambatan-hambatan dagang bisa diselesaikan. Perjanjian antar ASEAN sudah. Jadi ASEAN akan mencoba seperti EU, Kita akan coba digitalisasi. Soal waktu saja, ya pabeannya, ya tarifnya, tanda tangannya nanti semua elektronik. Sudah selesai aturannya Indonesia dengan Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, sudah diselesaikan. Sama EU sudah 9 tahun belum kelar,” jelas Zulhas.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Zulhas: Dunia Semakin Berkembang, Penambahan Nomenklatur Bagus

Zulhas menambahkan permasalahan EU dengan Thailand bisa 8 tahun selesai. Begitu juga dengan Vietnam. Namun hal ini tidak berlaku untuk Indonesia, karena menurutnya kurang pintar.

“Delapan tahun yang lalu EU minta belanja ikut pemerintah. Tapi Indonesia menolak, Vietnam terima, Thailand terima jadi Indonesia yang dulu lebih tinggi jadi disalip. Mudah-mudahan nanti akhir tahun (EU-Indonesia) selesai,” ucap Zulhas.

ADVERTISEMENTS

Sebagai informasi, kegiatan ini dihelat oleh Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag dan diikuti oleh 200 eksportir Indonesia.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi