Selasa, 30/04/2024 - 14:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

PBB Ajukan Usulan Baru Perjanjian Biji-bijian Laut Hitam ke Rusia

ADVERTISEMENTS

WASHINGTON – Ketua Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis mengatakan telah mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov yang menyampaikan “serangkaian usulan konkret” untuk menciptakan kondisi bagi pembaruan inisiatif biji-bijian Laut Hitam.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Kami memiliki beberapa solusi konkrit atas keprihatinan yang memungkinkan adanya akses efektif atau lebih efektif terhadap pangan dan pupuk Rusia ke pasar global dengan harga yang memadai,” kata Guterres kepada wartawan dalam konferensi pers di kantor pusat PBB di New York.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kami yakin inisiatif Laut Hitam telah memberikan kontribusi yang sangat penting untuk membuat pasar pangan lebih memadai dalam mencapai tujuan kita dalam ketahanan pangan,” kata dia, seraya menambahkan kesepakatan itu menurunkan harga dan menciptakan kondisi untuk akses ke pasar global di banyak negara.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Jumlah Korban Gempa Taiwan Terus Bertambah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kami percaya sangatlah penting memperbarui perjanjian ini. Dan di saat yang sama, kami memperhatikan permintaan Rusia, dan saya yakin kami memberikan usulan yang dapat menjadi dasar pembaruan perjanjian ini,” ujar Guterres.

ADVERTISEMENTS

Namun Guterres menekankan pembaruan tersebut “harus stabil”

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kami tidak bisa membuat inisiatif Laut Hitam yang berpindah dari krisis ke krisis, dari penundaan ke penundaan. Kami memerlukan sesuatu yang berhasil dan memiliki manfaat bagi semua orang,” lanjut dia.

Sebelumnya, Lavrov dan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengadakan pembicaraan di Moskow dimana Fidan mengatakan usulan baru dapat memperbarui kesepakatan itu.

Turki terus melanjutkan upayanya untuk memperbarui perjanjian itu dan mengatakan tidak ada alternatif lain.

Pada 17 Juli, Rusia menghentikan partisipasinya dalam perjanjian itu, yang ditengahi Turki dan PBB, untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina yang terhenti setelah perang pecah pada Februari 2022.

Berita Lainnya:
Perayaan Paskah Warga Tepi Barat yang Serba Terbatas

Moskow telah berulangkali mengeluhkan bahwa Barat belum memenuhi kewajibannya terkait ekspor gandum Rusia. Dikatakan bahwa pembatasan pembayaran, logistik, dan asuransi telah menjadi penghalang pengirimannya.

Di saat yang sama, Guterres ditanya mengenai Majelis Umum mendatang dan kemungkinan perdamaian di Ukraina, dimana ia menjawab “Harapan tidak pernah berakhir”.

“Namun, tentu saja saya berbohong jika mengatakan saya yakin kami telah melihat perdamaian di Ukraina dalam waktu dekat. Saya pikir kita belum sampai kesana,”

ucapnya.

“Oleh karena itu sangat penting untuk mengambil langkah mengurangi dampak negatif yang dramatis dari perang ini.”

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi