Senin, 20/05/2024 - 08:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Begini Aksi Cepat India Kirim Misi Menuju Matahari

 JAKARTA—Sepekan setelah sukses mendaratkan Chandrayaan-3 di bulan, India kembali meluncurkan roket untuk membawa Aditya-L1 ke luar angkasa. Aditya-L1 akan menjadi pesawat luar angkasa pertama dari India yang didedikasikan untuk mengobservasi matahari.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Pesawat luar angkasa Aditya-L1 akan melakukan perjalanan sejauh 930.000 mil atau sekitar 1,5 juta kilometer untuk mencapai L1 Lagrange Point. Perjalanan ini diprediksi akan membutuhkan waktu sekitar empat bulan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

L1 Lagrange Point merupakan area yang berlokasi di antara matahari dan bumi. Area ini merupakan lokasi terbentuknya equilibrium atau kestabilan di antara matahari dan bumi, yang memungkinkan beragam objek angkasa untuk diam di tempat. Dengan memanfaatkan equilibrium ini, Aditya-L1 bisa menghemat bahan bakar selama mengorbit dan mengumpulkan data mengenai matahari. Para ilmuwan berharap data-data dari Aditya-L1 dapat membantu mereka  memahami alasan yang membuat korona matahari lebih panas dibandingkan permukaan matahari.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Pengungsi Gunung Ruang Diminta Saring Informasi yang Diterima

Melalui misi observasi matahari ini, para ilmuwan juga berharap bisa memperoleh informasi mengenai cara radiasi matahari serta fenomena matahari lainnya mempengaruhi sistem komunikasi dan satelit. Dengan memahami mekanisme ini, perusahaan-perusahaan serta badan-badan antariksa bisa mengembangkan solusi yang lebih baik untuk melindungi beragam satelit di orbit.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sebagai contoh, bila ilmuwan dapat memprediksi lontaran massa korona dari matahari, mereka bisa memberikan peringatan kepada operator-operator satelit. Dengan begitu, para operator dapat menonaktifkan daya satelit mereka sebelum fenomena lontaran massa korona terjadi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Tak hanya itu, ilmuwan berharap misi Aditya-L1 dapat memberikan kejelasan mengenai perilaku angin matahari. Melalui misi ini, para ilmuwan juga ingin mengetahui bagaimana aktivitas matahari bisa mempengaruhi iklim di bumi dalam jangka panjang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kami memastikan bahwa kami akan memperoleh serangkaian data unik yang saat ini belum tersedia dari misi luar angkasa mana pun,” ungkap kepala ilmuwan untuk misi Aditya-L1, Sankar Subramanian, seperti dilansir Engadget pada Selasa (5/9).

ADVERTISEMENTS

Subramanian juga optimistis bahwa misi observasi matahari pertama dari India ini akan memberikan pemahaman lebih jauh mengenai matahari beserta dinamikanya. Tak terkecuali, lanjut Subramanian, data mengenai dinamika yang terjadi di dalam heliosfer matahari. “Yang merupakan elemen penting bagi teknologi masa kini, dan juga aspek-aspek cuaca antariksa,” ujar Subramanian.

ADVERTISEMENTS

Saat ini, India telah mengembangkan sejumlah misi luar angkasa yang akan diluncurkan dalam beberapa tahun ke depan. India juga bekerjasama dengan Jepang untuk meluncurkan lander dan rover tanpa awak yang akan mengeksplorasi area kutub selatan bulan pada 2025.

Berita Lainnya:
Bakteri di Stasiun Luar Angkasa Internasional Terpantau Bermutasi

Tak hanya itu, India turut berencana untuk meluncurkan orbiter yang akan mengobservasi Mars serta Venus. Misi ini akan diluncurkan pada 2024.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi