Selasa, 30/04/2024 - 16:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Soal Pensiun Dini PLTU Diminta G20, Luhut: Tunjukin Dulu Mana Duitnya

ADVERTISEMENTS

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyambut kedatangan Perdana Menteri China Li Qiang di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Selasa (5/9/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Soal rencana pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masih menunggu komitmen negara negara G20 merealisasikan dalam skema Just Energy Transition Partnership (JETP).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Ini soal early retirement, yang mereka minta kan kita untuk lakukan itu. Tapi mereka juga janjiin duitnya. Ya tunjukin dulu mana duitnya kan gitu,” kata Luhut di Kawasan Senayan, Rabu (6/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
AP II Proyeksikan Puncak Arus Mudik Esok, Penumpang Bisa Capai 317 Ribu 
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Luhut menilai, pemerintah beserta PLN telah banyak melakukan aksi mandiri untuk mengurangi emisi karbon. Terlebih soal hitung hitungan investasi yang dibutuhkan untuk mematikan PLTU juga sudah dilakukan.

ADVERTISEMENTS

Justru, kata Luhut komitmen negara negara lain yang hendak mendukung langkah Indonesia perlu dipertanyakan hingga hari ini. “ya sekarang sedang dikaji dengan baik, seperti dikatakan tadi early retirement itu akan kita lakukan. Tapi siapa yang bayar,” tegas Luhut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Beranikah Columbia University Divestasi dari Perusahaan Terkait Israel? 

 

Luhut mengatakan, secara total Indonesia memerlukan 100 miliar dolar AS atau Rp 1.529 triliun untuk beralih energi dari PLTU. Dengan dana sebesar itu, bahkan komitmen pendanaan JETP yang hingga kini tak ada hilalnya belum mencukupi kebutuhan tersebut.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi