Selasa, 30/04/2024 - 02:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Tarik Minat Investasi, Pertamina Maksimalkan Peran Subholding

ADVERTISEMENTS

Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menjelaskan strategi menarik investasi di Pertamina pada flagship AIPF, Rabu (6/9/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — PT Pertamina (Persero) dalam menjalankan strategi transisi energi melakukan upaya strategis untuk bisa menarik investasi. Salah satunya melalui Subholding. Memiliki enam subholding, Pertamina optimistis bisa mempercepat pencapaian target net zero emission di tahun 2060.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menjelaskan restruktur organisasi dan pembentukan subholding menjadi salah satu upaya Pertamina bertahan dalam menghadapi pandemi. Lewat subholding, Pertamina juga yakin bisa meningkatkan minat investor untuk bekerja sama dengan Pertamina dalam menjalankan proyek transisi energi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
KNEKS dan Indonesia Beri Warna Pengembangan Ekonomi Syariah di Filipina
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Saya rasa strategi ini sangat efektif untuk menarik investasi hingga menarik bisnis yang mencocokkan sektor-sektor tertentu yang terdiri dari enam subholding kami,” ujar Emma dalam ASEAN-Indo-Pacific Forum, Rabu (6/9/2023).

ADVERTISEMENTS

Emma mengatakan saat ini pendapatan perusahaan 95 persen berasal dari bisnis fosil. Namun, perusahaan mentargetkan pendapatan perusahaan dari sisi energi baru terbarukan bisa berkontribusi lebih besar. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Hal ini dilakukan perusahaan dengan memperbesar alokasi investasi ke sektor energi bersih tanpa harus meninggalkan bisnis fosil.

“Kami mengalokasikan lebih banyak investasi untuk proyek energi bersih,” tegas Emma.

Namun, Emma mengakui untuk bisa menghadapi transisi energi tidak bisa dilakukan dengan cepat. Indonesia sebagai negara berkembang yang membutuhkan akses energi yang murah dan terjangkau memaksa perusahaan harus bisa mengadaptasi hal tersebut.

Berita Lainnya:
Pertamina EP Jambi Berdayakan Orang Rimba Salurkan CSR Pendidikan  

Pertamina tetap akan melakukan langkah dekarbonisasi dengan unit bisnis fosil yang masih menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia saat ini. 

“Yang pertama adalah dekarbonisasi, bisnis yang sudah ada, bagaimana kita bisa beroperasi dengan model operasi yang lebih ramah lingkungan dengan bisnis yang sudah ada,” kata Emma.

Sedangkan di satu sisi, Pertamina tetap harus menjamin ketahanan energi nasional dengan membangun lini bisnis baru yang lebih ramah lingkungan. “Jadi menurut saya ada dua mandat yang harus kita laksanakan secara bersamaan,” tambah Emma.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi