Selasa, 30/04/2024 - 02:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Scholz: Jerman Harus Bersatu Menghadapi Krisis Ekonomi

ADVERTISEMENTS

Kanselir Jerman Olaf Scholz.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 BERLIN — Kanselir Jerman Olaf Scholz mengajak koalisi partai berkuasa dan oposisi bekerja sama mengatasi “jamur birokrasi, keengganan mengambil risiko, dan keputusasaan” yang telah membebani perekonomian terbesar di Eropa itu dalam beberapa tahun terakhir.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ia mengatakan hal ini untuk menghalau “mereka yang ingin mengambil keuntungan politik dari skenario penurunan dan kepanikan.” Hal ini disampaikan saat meningkatnya dukungan pada kelompok sayap kanan Jerman.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Warga sudah muak dengan situasi ini, dan saya juga,” kata Scholz dalam pidatonya di parlemen Bundestag selama sesi mengenai anggaran 2024, sambil mengenakan penutup mata setelah kecelakaan saat jogging, Rabu (6/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kuburan Massal Berisi 283 Jasad Ditemukan di Gaza, PBB Serukan Peyelidikan Kredibel

Kanselir mengumumkan “pakta Jerman” baru yang berisi serangkaian langkah untuk merampingkan birokrasi negara yang terkenal lamban dan mempercepat digitalisasi perekonomian.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Peningkatan dukungan terhadap kelompok sayap kanan di Jerman tren yang mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir. Dukungan terhadap Alternatif untuk Jerman (AfD), partai sayap kanan paling sukses di negara itu sejak Perang Dunia II, tumbuh stabil.

Data Poll of Polls dari POLITICO terlihat dukungan tajam terhadap AfD. Dari 16 persen pada bulan Mei lalu menjadi 21 persen pada bulan September.

Terdapat sejumlah faktor yang berkontribusi pada kebangkitan sayap kanan di Jerman. Salah satunya adalah sejarah imigrasi negara itu.

Jerman menjadi tujuan utama bagi para imigran selama beberapa dekade, dan masuknya pengungsi dari Timur Tengah dan Afrika dalam beberapa tahun terakhir. Faktor lain adalah situasi ekonomi di Jerman.

Berita Lainnya:
Terungkap Proposal Gencatan Senjata Israel yang Ditolak Hamas

Saat ini negara itu sedang mengalami resesi, dan banyak orang Jerman merasakan dampaknya. Hal ini telah menyebabkan beberapa orang mencari kambing hitam, dan sayap kanan telah dengan cepat mengeksploitasi ketakutan ini.

Kebangkitan sayap kanan juga telah dipicu polarisasi politik Jerman yang semakin meningkat. Dua partai utama negara itu, Uni Demokrat Kristen (CDU) dan Partai Demokrat Sosial Jerman (SPD), telah kehilangan dukungan dalam beberapa tahun terakhir, dan ini telah menciptakan kekosongan yang dapat diisi sayap kanan.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi