Minggu, 05/05/2024 - 20:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Ukraina Gunakan Sistem Satelit Milik Elon Musk untuk Lawan Rusia

ADVERTISEMENTS

 KIEV — Sistem satelit Starlink milik Elon Musk digunakan oleh pasukan Ukraina di semua lini depan dalam perang melawan Rusia. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Direktorat Intelijen Utama Ukraina, Kyrylo Budanov yang dikutip kantor berita Interfax.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Mereka sudah membuktikan diri di lini depan. Anda dapat mengatakan apa yang Anda inginkan tentang apakah (sistem Starlink) baik atau buruk, tetapi fakta adalah fakta. Benar-benar semua lini depan menggunakannya,” ujar Budanov.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Budanov berbicara pada pertemuan tahunan Strategi Eropa Yalta yang diselenggarakan oleh Victor Pinchuk Foundation. Kepala mata-mata tersebut juga memberikan penilaian positif tentang perbedaan yang dibuat Starlink dalam perang tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Mereka telah memainkan peran penting, karena begitu banyak sistem yang menggunakan antena, menggunakan sistem Starlink itu sendiri, untuk komunikasi, untuk transmisi drone, terutama dalam hal pos komando jarak jauh, dan sebagainya,” kata Budanov.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Dirjen IKP: Masuknya Starlink Dorong Operator Lokal Tingkatkan Layanan

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Budanov juga mengatakan, sistem Starlink tidak berfungsi selama beberapa waktu di Krimea yang diduduki Rusia. “Saya benar-benar dapat memastikan bahwa sistem Starlink tidak berfungsi selama jangka waktu tertentu di dekat Krimea,” kata Budanov.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pengungkapan tentang penggunaan sistem satelit dalam perang dituangkan dalam biografi baru pemilik Starlink, yang ditulis oleh Walter Isaacson dan diberi judul “Elon Musk”. Menurut kutipan dari buku tersebut, Musk diam-diam memerintahkan para insinyurnya untuk mematikan jaringan komunikasi satelit Starlink perusahaannya di dekat pantai Krimea tahun lalu, dengan tujuan mengganggu serangan diam-diam Ukraina terhadap armada angkatan laut Rusia.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Saat drone kapal selam Ukraina yang dilengkapi bahan peledak mendekati armada Rusia, mereka kehilangan konektivitas dan terdampar di darat tanpa membahayakan,” ujar Isaacson, dilansir CNN, Ahad (10/9/2023).

Keputusan Musk membuat para pejabat Ukraina memintanya untuk menghidupkan kembali satelitnya. Hal ini didorong oleh ketakutan yang akut bahwa Rusia akan menanggapi serangan Ukraina di Krimea dengan senjata nuklir. Isaacson mengatakan, ketakutan ini dipicu oleh percakapan Musk dengan para pejabat senior Rusia.

Berita Lainnya:
Menantikan Hadirnya Internet Starlink di Rafah

Musk menanggapi kutipan buku Isaacson pada Kamis (7/9/2023) malam di platform media sosial X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Musk menegaskan, layanan Starlink yang disediakan oleh perusahaannya SpaceX tidak pernah aktif di Krimea dan pemerintah Ukraina membuat permintaan darurat  kepadanya untuk mengaktifkan layanan.

“Ada permintaan darurat dari otoritas pemerintah untuk mengaktifkan Starlink hingga Sevastopol,” ujar Musk.

“Tujuannya jelas adalah untuk menenggelamkan sebagian besar armada Rusia yang sedang berlabuh.  Jika saya menyetujui permintaan mereka, maka SpaceX akan secara eksplisit terlibat dalam tindakan perang dan eskalasi konflik yang besar,” kata Musk.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi