Selasa, 21/05/2024 - 13:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Negara Lain Setop Ekspor Beras, Mendag: Tenang, Stok Kita Banyak

Pekerja menata beras di Komplek Pergudangan Bulog, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/9/2023).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 YOGYAKARTA — Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan kesulitan Indonesia mengimpor beras dari sejumlah negara tidak menjadi kendala pemenuhan kebutuhan masyarakat. Menurutnya, stok beras nasional saat ini masih aman.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Stok (beras) kita banyak, ada 1,6 juta ton, tidak usah khawatir,” kata Zulkifli saat ditemui di Kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (17/9/2023).

Menurut Mendag, selain stok 1,6 juta ton beras yang ada di dalam gudang, saat ini sudah ada 400 ribu ton beras lagi yang masih dalam perjalanan. Meski demikian, ia tidak menampik bahwa tambahan beras impor masih diperlukan meski persediaan hingga kini masih aman.

Berita Lainnya:
Hakim MK Semprot KPU Tak Hadir di Sidang Pileg Panel 3: Sejak Pilpres Tak Serius

“Berapa saja yang diperlukan, tapi stoknya 2 juta ton (termasuk tambahan 400 ton) jadi aman,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Karena stok beras masih melimpah, menurut Zulkifli, pemerintah berani menggelontorkan bantuan beras kepada masyarakat secara besar-besaran dengan alokasi 10 kilogram (kg) per kepala keluarga (KK). Pemerintah, kata dia, telah mengalokasikan bantuan beras dengan sasaran 21 juta KK lebih selama periode September, Oktober, November 2023.

Berita Lainnya:
ASAKI: Kapasitas Ekspansi Keramik Bertambah 88 Juta Meter Persegi

“Jadi beras banyak, cukup, oleh karena itu kita bagi beras setiap hari besar-besaran,” tutur Mendag.

ADVERTISEMENTS

Seperti diwartakan, Presiden Joko Widodo dalam acara Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor, Jumat (15/9) mengemukakan bahwa ada 19 negara yang membatasi ekspor pangan, salah satunya India yang menyetop ekspor beras dan berdampak pada kenaikan harga beras di semua negara. Presiden menyebut 19 negara tersebut membatasi ekspor demi memastikan ketersediaan pangan di negaranya masing-masing.

ADVERTISEMENTS

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi