Rabu, 01/05/2024 - 09:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Peneliti BRIN: Kebakaran Lokal di Sejumlah Wilayah tak Berkaitan dengan Cuaca

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Eddy Hermawan, melihat kebakaran-kebakaran yang terjadi secara lokal tak begitu berkaitan dengan cuaca akibat El Nino saat ini. Menurut dia, hal itu berbeda dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan area kebakaran yang luas yang memang biasa terjadi akibat minimnya kandungan air tanah.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Ada yang kondisi lokal setempat, tapi ada juga yang bukan lokal. Kaya TPS (tempat pembuangan sampah) itu kan lokal setempat ya. Karena nggak semua TPS kebakaran toh? Tapi kalau karhutla, se-Kalimantan Selatan, di Sumatra Selatan (contohnya),” ujar Eddy kepada Republika, Selasa (19/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS

Eddy menjelaskan, ketika kebakaran terjadi secara terlokalisasi, biasanya terdapat unsur kemanusiaan sebagai penyebab kebakaran. Ada faktor cuaca, tapi sebatas karena tak ada hujan yang membantu memadamkan api. Berbeda dengan kebakaran yang biasanya terjadi di area yang besar, yang biasa terjadi karena faktor cuaca yang sedang tidak kondusif.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
BRIN: Minyak Sawit Paling Memungkinkan Diolah Jadi Energi

“Intinya, kalau yang terbakar itu biasanya kawasan yang miskin dengan kandungan air tanah, yaitu karena tidak menerima input atau masukan air hujan,” kata dia. 

Dia pun menjelaskan, kebakaran-kebakaran yang terjadi akibat cuaca juga biasanya dapat terlihat dari hotspot atau titik-titik panas yang terekam oleh satelit. Kasus-kasus kebakaran di TPS, Gunung Bromo, dan di Gunung Gede Pangrango, kata dia, tidak akan terpantau oleh satelit karena area yang terbakar tak cukup luas untuk dapat terlihat satelit 

Di samping itu, Eddy juga mengatakan, ada penyebab lain kebakaran yang diakibatkan oleh cuaca selain kandungan air tanah yang minim. Penyebab lain itu, yakni kawasan tersebut berada di lingkungan yang sudah mengalami kerusakan. Kondisi kerusakan yang membuat tanah tidak punya kemampuan untuk menyimpan air karena gundul. 

Berita Lainnya:
Kebakaran Hebat Landa Meunasah Manyang Aceh Besar

“Kerusakan itu, ketika hujan tanah itu tidak punya kemampuan untuk menyimpan (air) akibat bagian di atasnya itu udah mulai proses penggundulan. Sehingga dia gapunya lagi daya untuk menyimpan,” terang Eddy. 

Sebab itu, dia menuturkan, manusia semestinya bisa memahami kondisi alam. Sebagai contoh, ketika terjadi kemarau panjang, jangan sekali-kali mencoba bermain api jika memang tidak ingin terjadi kebakaran. Dia mengatakan, dengan memahami alam, manusia dapat mencoba beradaptasi dengannya. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi