Senin, 06/05/2024 - 05:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Warga Rampassasa Hanya Setinggi 140 cm, Keturunan Hobbit Flores? Ini Kata Peneliti

ADVERTISEMENTS

Perbandingan tengkorak Homo floresiensis dengan telapak tangan manusia modern.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Badan Riset dan Inovasi Nasional pekan ini memperingati 20 tahun penemuan manusia purba kecil asal Flores. Temuan yang di dunia ilmiah disebut sebagai Homo floresiensis, sementara di publik lebih dikenal sebagai ‘hobbit’ asal Flores, atau manusia kerdil dari Flores. Julukan ‘hobbit’ mengacu dari kisah yang ditulis oleh pengarang Inggris JRR Tolkien dalam bukunya The Hobbit dan The Lord of the Rings. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Homo floresiensis ditemukan di kedalaman 5,9 meter di situs Liang Bua, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Ada sembilan individu yang ditemukan. Satu individu, perempuan, ditemukan nyaris lengkap. Yang unik adalah tinggi dari individu ini hanya 106 cm dengan tengkorak yang kecil. Dalam foto yang disiarkan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional diperlihatkan bahwa tengkorak Homo floresiensis hanya sebesar telapak tangan orang dewasa. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
UNM Tawarkan Tiga Beasiswa untuk Generasi Muda Indonesia
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Tapi uniknya lagi, tak jauh dari lokasi Liang Bua, di masa modern ini berdiri Dusun Rampassasa. Ada 32 orang di dusun tersebut, seperti dikutip dari Antara pada 2016, yang memiliki tinggi tubuh hanya 148 cm. Apakah mereka ini merupakan keturunan langsung dari hobbit Flores?

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Peneliti senior Lembaga Eijkman Prof Herawati Sudoyo tegas mengatakan tidak. Warga Dusun Rampassasa yang kerdil, secara genetik, kata dia, tidak berbeda dengan populasi manusia Indonesia lainnya. Peneliti juga mencermati DNA dari puluhan warga Dusun Rampassasa itu dan menegaskan tidak ada hubungannya. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Pengamat: Peluang Anies Ada Dua, Jadi Menteri atau Maju di Pilgub Jakarta

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menurut peneliti, DNA warga Dusun Rampassasa terbukti memiliki hubungan dari fosil manusia purba lainnya yakni jenis neanderthal dan denisovans. Hubungan DNA ini juga terlihat mendominasi populasi manusia modern di Asia Tenggara. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Tapi bagaimana dengan warga Rampassasa yang tingginya hanya 140-an cm itu? Peneliti meyakini, perawakan pendek tersebut merupakan seleksi alam dari keterbatasan manusia yang hidup di lingkungan tersebut, yang kemudian memengaruhi variasi generasi selanjutnya. 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi