Minggu, 05/05/2024 - 16:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Doa Erick Thohir dan 11 Dalil Seputar Zunnah Ziarah Kubur

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Oleh : Andrian Saputra, wartawan alumni PP Miftahul Karomah dan PP Ainurrafiq Kuningan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Beberapa hari lalu, Menteri BUMN, Erick Thohir berziarah ke makam muassis Nahdlatul Ulama, Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari serta silaturahim ke masyayikh dan santri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang Jawa Timur.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Tapi sangat disayangkan selepas kegiatan itu, segelintir warganet, ‘nyinyir’ dengan pernyataan ET bahkan menuding ET telah syirik karena minta doa ke orang yang telah meninggal.  

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Saya mencoba mencari tahu pernyataan ET itu. Pernyataan itu terdapat pada akun YouTube dan Twitter Erick Thohir. Di akun Twitter @Erick Thohir menuliskan:  

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Mengunjungi Pondok Pesantren Tebuireng untuk berziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama, KH  Hasyim Asy’ari, Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid, dan ulama besar lainnya.” 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Saya meminta doa untuk kesuksesan dan kelancaran Indonesia yang akan jadi tuan rumah FIFA World Cup U-17.” 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dalam akun Twitter resmi ET tersebut, saya pribadi tidak menemukan ada redaksi pernyataannya ET yang menuliskan bahwa ET minta doa pada ahli kubur. Justru yang saya tangkap adalah bahwa, ET datang ke pesantren Tebuireng untuk berziarah. 

Lalu dalam paragraf terpisah bahwa ET minta doa untuk kelancaran FIFA World Cup U-17. Yang saya pahami bahwa dia minta doa itu ke tuan rumah Ponpes Tebuireng, yakni masyayikh, kiai, ustadz dan para santri.  

Saya pun mencoba menyimak pernyataan ET di akun YouTube Erick Thohir. Dia mengatakan:  

“Saya ke sini untuk berziarah. Dan memohon doa, karena kan Jawa Timur menjadi tempat pembukaan U-17. Dan pertandingan tim nasional pun ada di sini. Jadi saya mohon doa (gestur Erick Thohir menengok kepada salah satu dewan pengasuh pesantren dan memintanya mendoakan) supaya pelaksanaan bola U-17 dunia di Jawa Timur lancar, tim nasional juga bisa menangan,”. (Disambut bacaan aamin oleh dewan pengasuh pesantren dan santri).  

Berita Lainnya:
Imam Al Ghazali Juga Sampaikan Prinsip Ekonomi dan Hakikat Kekayaan, Ini Penjelasannya

Pada pernyataan ET seperti diunggah di akun YouTube resminya, saya pun tidak menangkap ada redaksi kalimat bahwa ET minta doa ke ahli kubur. Tapi yang saya tangkap adalah dia berziarah ke Tebuireng. Lalu dia minta  kepada pengasuh, asatidz dan santri di sana agar mendoakan kelancaran pelaksanaan bola U-17. Saya lantas bertanya dalam hati, di mana letak kesyirikannya? 

Maka kalimat yang mestinya waqaf jangan dibaca washal dan yang washal jangan diwaqafkan. Dan kalimat yang punya dhamir jangan dihilangkan dhamirnya. Apalagi keliru merujuk dhamir.  Berikut ini saya utarakan beberapa argumentasi dan fakta seputar ahluss sunnah wal jamaah dalam hal ziarah dan doa kubur.   

1. Ketika awal-awal masa kemunculan Islam, Rasulullah SAW melarang orang-orang Muslim berziarah kubur. Tujuannya adalah menjaga akidah umat Muslim saat itu yang  masih baru memeluk Islam. 

Sebab khawatir apabila ziarah kubur itu diperbolehkan, umar Muslim pada saat itu malah akan menyembah kuburan. 

Tetapi setelah akidah umat Muslim kuat dan tidak ada kekhawatiran akan berbuat syirik, Rasulullah SAW memperbolehkan para sahabat berziarah kubur. Bahkan menjadi anjuran karena dapat membuat seseorang menjadi zuhud. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan melalui jalur Ibnu Masud RA: 

Baca juga: Selamat dari Banjir Libya, Rumah yang Disebut Milik Penghafal Alquran Hebohkan Jagat Maya

حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَنْبَأَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ أَيُّوبَ بْنِ هَانِئٍ عَنْ مَسْرُوقِ بْنِ الْأَجْدَعِ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُزَهِّدُ فِي الدُّنْيَا وَتُذَكِّرُ الْآخخِرَةَ

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Abdul A’la berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb berkata, telah memberitakan kepada kami Ibnu Juraij dari Ayyub bin Hani` dari Masruq Ibnul Ajda’ dari Ibnul Mas’ud bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Aku telah melarang kalian dari ziarah kuburan, sekarang berziarahlah. Karena ia dapat menjadikan zuhud di dunia dan ingat dengan akhirat.” (HR Ibnu Majah).  

Berita Lainnya:
Ziarah Kubur Sesudah Sholat Idul Fitri, Begini Sunnah dan Doanya 

   كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ  الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً  

Artinya: “Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah). (HR Hakim).    

إِنَّ رَبَّكَ يَأْمُرُكَ أَنْ تَأْتِيَ أَهْلَ الْبَقِيْعِ فَتَسْتَغْفِرُ لَهُمْ 

Artinya: “Tuhanmu memerintahkanmu agar mendatangi ahli kubur Baqi’ agar engkau memintakan ampunan buat mereka.” (HR Muslim) 

Baca juga: Temuan Peneliti Amerika Serikat dan NASA Ini Buktikan Kebenaran Alquran tentang Kaum Ad

2. Setelah adanya perintah dari Allah SWT untuk menziarahi kuburan ahli Baqi’, Rasulullah SAW membiasakan menziarahi tempat tersebut pada saat giliran menginap di rumah Aisyah radliyallahu ‘anha. Hal ini seperti tercantum dalam hadits yang diriwayatkan Sayyidah ‘Aisyah berikut ini:  

 كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- – كُلَّمَا كَانَ لَيْلَتُهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- – يَخْرُجُ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ إِلَى الْبَقِيعِ فَيَقُولُ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ غَدًا مُؤَجَّلُونَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لأ لأَهْلِ بَقِيعِ الْغَرْقَدِ  

Artinya: Rasulullah setiap kali giliran menginap di rumah ‘Aisyah, beliau keluar rumah pada akhir malam menuju ke makam Baqi’ seraya mengucapkan salam: Salam sejahtera atas kalian wahai penghuni kubur dari kalangan kaum mukmin. Segera datang apa yang dijanjikan pada kalian besok. Sungguh, kami Insya Allah akan menyusul kalian. Ya Allah ampunilah penghuni kubur Baqi’ Gharqad.” (HR Muslim).

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi