Selasa, 30/04/2024 - 00:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dokter Gizi Ingatkan Susu Harus Segera Diminum Setelah Dituang ke Gelas, Ini Alasannya

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Dokter spesialis gizi yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK mengingatkan susu harus segera diminum setidaknya tak lebih dari dua jam setelah dituang ke gelas. Jika tidak, susu akan rawan basi dan berisiko bagi kesehatan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Idealnya tidak lebih dari dua jam harus diminum karena enggak cuma fresh milk (susu segar) atau UHT, semua berisiko untuk basi,” ujar Christopher dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (6/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sementara itu, susu yang telah dibuka kemasannya perlu segera dimasukkan ke lemari pendingin apabila belum habis. Cara itu bahkan berlaku untuk susu jenis ultra high temperature atau UHT.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Susu UHT dipanaskan pada suhu cukup tinggi (131-145 derajat Celsius) dalam 10-40 detik untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berlebih. Kandungan nutrisi susu UHT dikatakan lebih rendah dibandingkan fresh milk (susu segar) pasteurisasi, namun, umur simpannya lebih lama yakni 9-10 bulan. Susu segar biasanya hanya dapat disimpan kurang dari 40 hari di suhu dingin. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Makanan di Acara Halalbihalal Enak-Enak, Bagaimana Cara Jaga Badan Supaya Tetap Sehat?

“Biasanya setelah dibuka langsung dimasukkan ke kulkas meskipun UHT. Setelah dibuka sudah mulai ada udara yang bertukar, risiko untuk bakteri. Udara, kan, tidak sepenuhnya steril ada bakteri, droplet, bisa muncul,” kata Christopher menjelaskan. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Berbicara mengenai nutrisi susu, menurut Christopher, baik susu berbasis protein nabati maupun hewani sama-sama minuman sehat bernutrisi. Dia mengatakan susu plant-based atau berbasis protein nabati merupakan pilihan alternatif bagi mereka yang tidak mampu menerima dan mengolah laktosa serta alergi protein tertentu.

Berita Lainnya:
Aturan Perlindungan Anak dari Game Online Segera Rampung, Free Fire Terancam Diblokir?

Namun, pada umumnya, susu protein nabati masih memerlukan fortifikasi untuk meningkatkan nilai nutrisinya. Menurut Christopher, bagi yang tidak memiliki kebutuhan khusus, maka bisa mengonsumsi susu protein hewani seperti susu segar pasteurisasi karena nutrisinya lebih lengkap, baik untuk usia anak atau dewasa.

Selain itu, makro dan mikro nutrien yang terkandung dalam susu itu juga tidak berubah bentuk atau mengalami reaksi kimiawi sehingga mudah diserap tubuh.

“Selain itu, penting untuk diketahui bahwa fresh milk pasteurisasi berkualitas memiliki bioavailabilitas asam amino esensial yang tinggi, salah satu nutrisi penting yang tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh,” kata Christopher.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi