Rabu, 01/05/2024 - 00:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Doktor UI: Embrio Faktor Penting Keberhasilan Proses Bayi Tabung

ADVERTISEMENTS

Bayi tabung (ilustrasi). Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses bayi tabung adalah faktor embrio.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

DEPOK — Doktor Program Studi (Prodi) Doktor Ilmu Kedokteran, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) dr Achmad Kemal Harzif menyatakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses bayi tabung adalah faktor embrio. Oleh sebab itu lanjut dia banyak peneliti yang mengembangkan berbagai cara untuk memilih embrio terbaik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Pemilihan embrio terbaik ini dilakukan dengan metode yang lebih presisi untuk memastikan bahwa embrio yang terpilih memiliki keberhasilan implantasi, kehamilan, dan kelahiran yang tinggi,” katanya di kampus UI, Kamis (12/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Salah satunya adalah dengan memastikan bahwa embrio yang dipilih tidak memiliki kromosom yang aneuploidi, yakni ketidaknormalan dalam jumlah kromosom, dengan cara melakukan prosedur Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Dokter Imbau Calon Jamaah Haji tak Takut Lakukan Vaksin Meningitis

“Tindakan ini bersifat invasif karena harus mengambil sebagian embrio untuk dilakukan pemeriksaan. Oleh karena itu, dibutuhkan pemeriksaan yang sifatnya tidak invasif yang tidak harus melakukan biopsi pada embrio,” tutur dr Kemal.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Penelitian kemudian dikembangkan untuk menilai kualitas embrio tanpa metode invasif dengan menggunakan beberapa parameter, seperti bentuk dari embrio, perkembangan embrio selama kultur, dan pemeriksaan terhadap cairan sisa kultur embrio tersebut.

Penelitian ini dilakukan di Klaster Human Reproduction, Infertility and Family Planning (HRIFP) IMERI FKUI selama satu tahun dan mendapatkan data dari 124 embrio.

Berita Lainnya:
Ingin Cegah Lonjakan Kolesterol Saat Hari Raya, Ini Caranya

Dalam penelitiannya, dr Kemal menyebutkan ada tiga parameter yang dapat digunakan untuk menilai status kromosom embrio. Parameter pertama adalah derajat pengembangan sel embrio, di mana semakin berkembang sel embrio berhubungan dengan kromosom normal.

Parameter kedua adalah kadar miRNA-191 dan miRNA-372, di mana kadar yang rendah berhubungan dengan kromosom normal. Parameter terakhir adalah cell free DNA yang terdapat di dalam sisa medium kultur.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa bila tiga parameter tersebut dikombinasikan, maka dapat diaplikasikan model prediksi kromosom embrio dengan akurasi yang baik. Penelitian ini juga menghasilkan alur dalam diagnosis kromosom embrio yang dapat digunakan oleh klinisi dengan akurasi tinggi.

 

sumber : antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi