Kamis, 02/05/2024 - 17:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dampak Kekeringan di Lombok Tengah Meluas, BPBD: Dari 6 Kecamatan jadi 8 Kecamatan

ADVERTISEMENTS

Aparat kepolisian menyalurkan air bersih di Lombok Tengah (ilustrasi). BPBD menyatakan, wilayah kekeringan di Lombok Tengah meluas.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

PRAYA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan jumlah kecamatan yang terdampak kekeringan pada musim kemarau 2023 semakin meluas. BPBD menyatakan, wilayah yang mengalami kekeringan dari yang sebelumnya enam kecamatan kini telah menjadi delapan kecamatan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Saat ini ada 8 kecamatan yang mengalami kekeringan air bersih dampak El Nino yang berkepanjangan ini,” kata Kepala BPBD Lombok Tengah Ridwan Ma’ruf di Praya, Senin (16/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Delapan kecamatan yang terdampak kekeringan itu, yakni Kecamatan Praya Timur, Pujut, Praya Barat, Praya Barat Daya, Jonggat, Praya, Praya Tengah dan Kecamatan Pringgarata. “Untuk Kecamatan Batukliang, Batukliang Utara, Kopang dan Janapria masih aman,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Rektor UNU Gorontalo Dilaporkan Lakukan Kekerasan Seksual, Korban Diduga Mencapai 15 Orang

Ia mengatakan, kekeringan saat ini diperkirakan masih terus berlanjut dan akan panjang. Bahkan diperkirakan kekeringan akan terjadi hingga akhir November 2023 dan musim hujan akan datang pada awal Desember 2023.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dengan kondisi itu maka droping air bersih harus tetap dilakukan untuk masyarakat. “Air yang sudah kita droping kepada masyarakat sudah 230 tangki dari enam mobil tengki yang ada. Jadi stok untuk air bersih kita sebenarnya untuk 100 tangki, makanya saat ini anggaran sudah habis, meski begitu tapi distribusi air bersih tidak boleh berhenti dan sampai dengan saat ini kita masih distribusikan air,” katanya.

Berita Lainnya:
Komisi VIII DPR RI Dorong Penguatan Mitigasi Bencana

Ia mengatakan, status kekeringan di Lombok Tengah saat ini telah dinaikkan menjadi tanggap darurat dari sebelumnya siaga darurat. Untuk siaga darurat ini diperkirakan hingga November mendatang, meski begitu pihaknya sampai saat ini belum meminta bantuan untuk penambahan distribusi air ke Pemprov NTB.

“Kita masih melakukan pendistribusian air dengan memanfaatkan sumur bor yang ada di BPBD. Artinya meski anggaran habis tapi tidak menjadi kendala untuk kita bisa berbuat untuk masyarakat,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi