Sabtu, 04/05/2024 - 12:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Hodofobia, Ketakutan yang Membuat Penderita tak Mau Traveling

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Pernahkah kamu mengalami ketakutan saat melakukan perjalanan? Jika ya, mungkin kamu menderita hodofobia. Apa itu hodofobia?

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Dilansir laman Huffington Post, beberapa waktu lalu, kepala editor dokter kesehatan dan pengobatan gaya hidup WebMD, dr Neha Pathak mengatakan hodofobia adalah ketakutan yang tidak masuk akal saat bepergian. “Seperti fobia lainnya, fobia ini biasanya spesifik pada individu terkait dengan bagaimana hal itu muncul dalam kehidupan mereka dan seberapa parah pengaruhnya terhadap mereka,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Seseorang dengan hodofobia mungkin takut dengan berbagai moda transportasi atau hanya takut menghabiskan waktu jauh dari rumah. “Hal ini juga bisa terjadi bersamaan dengan gangguan lain seperti klaustrofobia atau kecemasan sosial, namun hodofobia juga bisa muncul begitu saja tanpa rasa takut lain yang tumpang tindih,” kats Pathak. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia mengatakan, gejala dari fobia adalah ketakutan atau kecemasan yang tidak sebanding dengan bahaya aktual yang ditimbulkan oleh situasi tertentu dan bagi banyak orang. Ada jugs gejala fisik yang terkait seperti gemetar, mual, berkeringat, dan detak jantung yang cepat.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Seseorang dengan kondisi ini mungkin mengalami kecemasan atau depresi ekstrem menjelang perjalanan. Sakit kepala, nyeri dada, pusing, dan gejala gastrointestinal juga mungkin terjadi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Dokter: Puasa tak Berarti Otomatis Menurunkan Gula Darah Dalam Tubuh

“Seseorang dengan kondisi ini mungkin tampak sangat percaya diri dan berfungsi dengan normal, aktivitas sehari-hari, namun menderita ketakutan yang melemahkan memikirkan perjalanan dengan moda yang menyebabkan fobia mereka,” kata Pathak.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dalam kasus yang parah, mereka bahkan mungkin mengalami serangan panik besar-besaran saat memikirkan untuk bepergian dan oleh karena itu menghindari memikirkannya, apalagi melakukannya. Fobia ini dapat mengganggu pekerjaan, kewajiban keluarga, dan kesenangan pribadi, karena dapat menghalangi kemampuan seseorang untuk berpartisipasi dalam rencana perjalanan yang sebenarnya ingin mereka laksanakan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Hodofobia menyebabkan orang yang terkena mengalami tekanan emosional yang signifikan secara klinis atau mengganggu kehidupan mereka dalam beberapa hal,” ujar psikolog Michele Leno. Menurutnya ini tidak diperuntukkan bagi mereka yang tidak peduli dengan perjalanan.

Penyebab

“Hodofobia dapat disebabkan oleh berbagai jenis pengalaman atau paparan,” kata Pathak. 

Dia mengatakan mungkin saja seseorang mengalami peristiwa traumatis saat bepergian atau mendengar peristiwa besar di dunia, seperti kecelakaan pesawat yang mematikan dan mengembangkan rasa takut berdasarkan pendengaran tentang tragedi tersebut. “Sering kali, pengalaman perjalanan yang traumatis di masa kanak-kanak dapat meninggalkan jejak abadi yang berperan dalam mengembangkan fobia di kemudian hari,” kata dia.

Berita Lainnya:
Cegah Varises dengan Olahraga, Begini Caranya

Pada dasarnya, orang tersebut membuat hubungan antara perjalanan dan pengalaman negatif. Leno mencatat bahwa pikiran tentang sesuatu yang traumatis yang terjadi saat seseorang jauh dari rumah dapat memicu rasa takutnya.

“Mungkin mereka mempunyai pengalaman buruk selama atau segera setelah liburan beberapa tahun lalu sehingga sekarang anggapan ‘travel=bad‘ tersimpan di otak mereka,” jelasnya.

Meskipun tragedi atau peristiwa traumatis sebelumnya mungkin menjadi akar dari hodofobia yang dialami seseorang, pemikiran irasional membantu mempertahankannya. “Seseorang dengan fobia berpikir secara ekstrem seperti ‘selalu’ dan ‘tidak pernah’,” kata Leno. 

Ia menambahkan, satu pengalaman buruk mungkin membuat mereka percaya bahwa perjalananlah yang menyebabkan masalah dan sesuatu yang buruk akan terjadi setiap kali mereka melakukan perjalanan. Orang lain mungkin akan segera menyadari pola pikir irasional tersebut, namun menunjukkannya tidak akan banyak gunanya. 

“Orang dengan fobia merasa cukup tertekan dan akhirnya menyadari bahwa mereka bersikap tidak rasional. Namun dibutuhkan lebih dari sekedar wawasan untuk mengatasi masalah seperti ini,” kata dia.

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi