Selasa, 30/04/2024 - 01:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Bulog Ungkap Praktik Penyimpangan Distribusi Beras

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan praktik penyimpangan distribusi beras, yang seharusnya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, oleh oknum pedagang digunakan untuk mendapatkan keuntungan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Beras yang disalurkan oleh Bulog itu adalah beras premium yang terjadi kemarin itu kita salurkan dengan bentuk curah untuk mempercepat terdistribusinya beras itu ke masyarakat ternyata itu digunakan untuk perdagangan mendapat keuntungan,” ungkap Budi Waseso yang akrab disapa Buwas saat ditemui di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta Selatan pada Rabu (18/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Lebih lanjut, Buwas menerangkan modus yang diterapkan adalah dengan membeli beras dari Bulog kemudian oknum pedagang menjualnya dengan harga yang lebih mahal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Mereka itu membeli dari kita Bulog beras premium itu Rp 8.300/kg dengan biaya angkut gudang, mereka jual langsung Rp 12.000 sampai Rp 13.000/kg dengan diganti karungnya,” ungkap Buwas.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Bulog Serap 64 Ribu Ton Beras Selama Musim Ramadhan dan Lebaran

Ia mengatakan, Kepolisian Daerah (Polda) Banten berhasil membongkar penyimpangan distribusi beras Bulog oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Bulog memberikan penghargaan kepada Polda Banten atas kinerjanya dalam mengungkap praktik tersebut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kendati demikian, Buwas menuturkan praktik penyimpangan distribusi beras tidak hanya ada di Banten, tetapi juga lazim terjadi di daerah lain.

“Ini terjadi bukan hanya di Banten tapi begitu terungkap di Banten maka di wilayah lain mulai mereda, bukan berarti tidak mungkin timbul kembali karena sekarang ini kan beras sedang mahal,” ujar Buwas.

Buwas menjelaskan saat ini Bulog sedang melakukan operasi pangan melalui Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP). Selain itu, Bulog juga menyalurkan bantuan pangan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Berita Lainnya:
Pemprov Kalteng Bangun Rice Milling Unit Wujudkan Kemandirian Pangan

Diketahui, Satgas Pangan Polda Banten menangkap tujuh tersangka yang melakukan tindak pidana perlindungan konsumen dan persaingan dagang dengan melakukan kecurangan distribusi 350 ton beras Bulog.

Barang bukti yang berhasil disita adalah 350 ton beras Bulog yang sudah di kemas ulang maupun yang belum, 5 timbangan digital, 6 mesin jahit karung, 8.000 karung bekas beras Bulog, 10.000 karung beras premium berbagai merek dan 50 bundel (nota penjualan, surat jalan, dan  permintaan pengantaran).

“Motif mencari keuntungan pribadi. Modus repacking beras Bulog menjadi beras premium dengan berbagai merek, mengoplos beras Bulog dan beras lokal, menjual beras di atas harga HET,” sebut Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi