Sabtu, 01/06/2024 - 10:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

500 Aktivis Yahudi AS Ditangkap Karena Suarakan Perdamaian di Gaza

 WASHINGTON — Sekitar 500 orang telah ditangkap saat aksi unjuk rasa di gedung Kongres Amerika Serikat di Washington, DC. Kelompok yang mengorganisir aksi tersebut, Jewish Voice for Peace mengatakan, mereka memprotes penindasan Israel yang terus berlanjut terhadap warga Palestina.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Sebagian besar pengunjuk rasa mengenakan kaos bertuliskan “Bukan atas nama kami”. Mereka dikepung oleh polisi pada Rabu (18/10/2023) ketika mereka duduk di lantai lobi gedung kongres, dengan membentangkan spanduk besar bertuliskan “gencatan senjata” atas pengeboman Israel terhadap Jalur Gaza yang semakin membabi buta. Sekitar 10.000 orang juga melakukan unjuk rasa di jalan-jalan ibu kota AS.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

“Kami menutup Kongres untuk menarik perhatian massa terhadap keterlibatan AS dalam penindasan Israel terhadap warga Palestina,” ujar organisasi Yahudi progresif, Jewish Voice for Peace di platform media sosial X.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Polisi AS mengatakan, mereka telah membersihkan gedung Kongres dari pengunjuk rasa pada Rabu malam dan sedang memproses penangkapan.

Israel telah memberlakukan pengepungan total di Jalur Gaza dengan memblokir akses terhadap makanan, air, listrik, dan pasokan medis bagi 2,3 juta penduduknya. Pengepungan total berlangsung setelah kelompok perlawanan Palestina, Hamas melancarkan serangan mengejutkan yang membuat Israel kewalahan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak
Berita Lainnya:
Inggris tidak Dukung Serangan ke Rafah, tapi Tetap Jual Senjata ke Israel

Sejak serangan Hamas tersebut, Israel telah membombardir Gaza dari udara. Gempuran bom Israel ini telah menghancurkan rumah-rumah warga sipil Gaza dan rumah sakit. Pihak berwenang Palestina mengatakan, lebih dari 3.400 orang meninggal dunia dalam pengeboman tersebut, sepertiga dari mereka adalah anak-anak. Serangan dan pengepungan Israel di Gaza telah dikritik sebagai bentuk hukuman kolektif dan memicu kemarahan yang meluas di Timur Tengah dan sekitarnya.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Sangat penting bagi orang-orang Yahudi dan semua orang di AS untuk bangkit dengan segala yang kita miliki. Ini Cara kami ingin orang lain bangkit demi nenek moyang kami,” kata Jay Saper dari Jewish Voice for Peace, dilaporkan Aljazirah, Kamis (19/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Pada aksi duduk itu, seorang pengunjuk rasa Yahudi mengatakan, kakek dan neneknya selamat dari peristiwa Holocaust. Dia menghormati sejarah keluarganya dengan turun ke jalan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS

“Saya meneruskan warisan mereka sebagai orang Yahudi yang berperan sebagai pembela orang-orang yang tidak memiliki kewarganegaraan dan tertindas di seluruh dunia. Saya tidak melihat cara yang lebih baik untuk melakukan hal ini selain memperjuangkan gencatan senjata dan perdamaian di Gaza saat ini,” kata Sam Thorpe.

ADVERTISEMENTS

AS adalah sekutu global Israel yang paling setia. Washington memberikan bantuan militer senilai miliaran dolar per tahun dan dukungan diplomatik yang kuat.

Berita Lainnya:
Jerman Serukan Pencegahan Eskalasi Genosida di Gaza

Pada Rabu, Presiden Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama kunjungannya ke Israel. Biden berjanji bahwa AS mendukung Israel dalam perangnya melawan Hamas. Pada hari yang sama, AS adalah satu-satunya negara yang memberikan suara menentang dan memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan jeda kemanusiaan untuk memungkinkan bantuan memasuki Gaza secepatnya.

“Apa yang kita ketahui dari kekejaman negara Israel di masa lalu terhadap warga Palestina adalah bahwa, bom hanya berhenti ketika ada cukup banyak protes dari masyarakat internasional. Adalah tanggung jawab kita untuk menyuarakan protes tersebut secepat mungkin,” kata Eliza Klein dari Jewish Voice for Peace. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi