Rabu, 01/05/2024 - 11:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Erdogan Sebut Barat Abaikan Demonstrasi Global Pro Palestina

ADVERTISEMENTS

Ribuan orang berdemonstrasi mendukung rakyat Palestina di depan Konsulat Jenderal Israel di Los Angeles, California, AS, Ahad (15/10/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membahas situasi terkini di Gaza lewat telepon, kata Direktorat Komunikasi Turki dalanm X pada Sabtu (21/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Mereka juga bertukar pandangan tentang apa saja yang perlu dilakukan guna mencegah pelanggaran hak asasi manusia dalam konflik Israel-Palestina dan kelanjutan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Gaza.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Erdogan menegaskan sikap negara-negara Barat telah memperluas pelanggaran HAM di Gaza dan menandaskan bahwa negara-negara itu dalam menghentikan Israel akan menciptakan akibat yang akut.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Hizbullah Luncurkan Puluhan Roket ke Israel

Dia menyatakan opini masyarakat Barat dan global yang pro Palestina untuk segera mengakhiri tragedi kemanusiaan yang terjadi di depan mata, sudah diabaikan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sementara itu, lewat X, Jens Stoltenberg mengaku membahas terorisme dan situasi di Timur Tengah bersama Erdogan.

“Kami sepakat terorisme harus dilawan dan warga sipil harus dilindungi. Saya menyambut baik bantuan darurat yang kini telah mencapai Gaza,” kata dia.

Dia mengungkapkan kedua pemimpin juga membahas masuknya Swedia ke dalam NATO.

Konflik di Gaza, yang dibombardir dan diblokade sejak 7 Oktober, dimulai ketika kelompok perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa, yang merupakan serangan mendadak berupa serangkaian peluncuran roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut dan udara.

Berita Lainnya:
Semua Negara Lanjut Danai UNRWA, Kecuali Inggris, Austria, dan Swiss

Hamas mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan  aksi kekerasan pemukim Israel yang terus membesar.

Militer Israel kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi menyasar Hamas di Jalur Gaza.

Sedikitnya 4.385 warga Palestina, termasuk 1.756 anak-anak, tewas dalam serangan Israel di Gaza, sementara jumlah korban di Israel mencapai lebih dari 1.400 orang.

Pada Sabtu, konvoi kemanusiaan yang terdiri dari 20 truk memasuki Jalur Gaza dari sisi Mesir perbatasan Rafah. Ini pertama kalinya terjadi sejak konflik Israel dan Hamas meletus pada 7 Oktober.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi