Sabtu, 04/05/2024 - 23:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Duh, Delapan Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta 

ADVERTISEMENTS

Gambar mikroskop elektron tahun 2003 yang disediakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ini menunjukkan virion monkeypox dewasa berbentuk oval, kiri, dan virion dewasa bulat, kanan, yang diperoleh dari sampel kulit manusia yang terkait dengan wabah anjing padang rumput 2003.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan kasus cacar monyet (monkeypox) di Indonesia bertambah menjadi delapan kasus. Kasus tersebut terdeteksi di DKI Jakarta.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Update monkeypox DKI Jakarta per 23 Oktober 2023 pukul 10.00 WIB terdapat kasus positif total 8 orang,” kata Ngabila saat dikonfirmasi pada Senin (23/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kemudian, ia menjelaskan satu kasus agustus pada 2022 dinyatakan sembuh. Satu kasus 13 Oktober 2023 isolasi di Rumah Sakit (RS). Satu kasus pada 19 Oktober 2023 juga isolasi RS dan lima kasus pada 21 Oktober 2023 isolasi di RS.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
IDI Ingatkan Ibu Hamil Jaga Nutrisi dan Periksa Kandungan untuk Cegah Stunting

Ngabila menambahkan sembilan orang yang menjadi suspek monkeypox telah menjalani pemeriksaan di laboratorium PCR. Selain itu, terdapat satu orang probable atau menampakkan gejala monkeypox namun belum dilakukan tes PCR. Lalu sebanyak tiga orang yang sebelumnya berstatus sebagai suspek dinyatakan negatif monkeypox.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Ngabila mengingatkan monkeypox penularannya melalui droplet berupa dahak, bersin dan liur yang mengkontaminasi lingkungan atau tangan, kontak kulit, kontak luka, cairan tubuh dan kontak seksual.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Masa inkubasi cukup panjang dari tertular sampai muncul gejala bisa 3 sampai 21 hari tersering 6 sampai 10 hari. Masyarakat jangan panik akan tetapi perlu waspada,” kata dia.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Ia menambahkan jika menemukan gejala monkeypox, segera datang ke fasilitas kesehatan semua puskesmas dan RS untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Gejala itu seperti demam, lenting isi air, luka pada kulit apalagi disertai gejala khas monkeypox yaitu ada benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, leher, selangkangan dan lipat paha.

Berita Lainnya:
Cegah Tertular Penyakit, Jangan Biarkan Balita Dipeluk-Dicium Saat Silaturahim Lebaran

“Untuk kontak erat dari kasus positif juga dilakukan pemeriksaan laboratorium segera untuk deteksi dan pengobatan dini,” kata dia.

Adapun beberapa cara untuk mencegah virus cacar monyet.

  • Jaga kebersihan diri dengan rajin memakai masker dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terutama jika sedang sakit dan bertemu orang sakit.
  • Hindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit demam, bergejala kemerahan/jerawat/luka/lenting isi air di kulitnya.
  • 3. Berhubungan seksual yang aman, bersih, sehat dengan menggunakan kondom. Jangan berhubungan seksual jika pasangan sakit apalagi ada luka pada area kemaluan atau sedang mengalami infeksi menular seksual lainnya.
  • Hindari kontak wajah dengan wajah, mulut, kulit, dan barang sehari-hari yang dipakai penderita (alat mandi, alat tidur, dll).
  • Vaksinasi monkeypox sudah ada di Indonesia dengan jumlah terbatas dan diperuntukkan untuk kelompok berisiko tinggi.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi