Rabu, 01/05/2024 - 16:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Kala Erdogan Berulang Kali Sebut Israel Penjahat Perang

ADVERTISEMENTS

ISTANBUL — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di depan ratusan ribu pendukungnya dalam salah satu demonstrasi pro-Palestina terbesar sejak perang Israel-Hamas pada 7 Oktober.Dia menyatakan bahwa Israel telah melakukan kejahatan perang.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Israel telah secara terbuka melakukan kejahatan perang selama 22 hari, namun para pemimpin Barat bahkan tidak bisa meminta Israel melakukan gencatan senjata, apalagi bereaksi terhadapnya,” kata Erdogan kepada massa di Istanbul yang mengibarkan bendera Palestina pada Sabtu (28/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kami akan memberitahu seluruh dunia bahwa Israel adalah penjahat perang. Kami sedang melakukan persiapan untuk ini. Kami akan menyatakan Israel sebagai penjahat perang,” kata presiden Turki itu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dalam pidatonya selama satu jam, Erdogan juga mengulangi pernyataannya bahwa Hamas bukanlah organisasi teroris dan menggambarkan Israel sebagai penjajah. Dia juga mengkritik dukungan tanpa syarat beberapa negara Barat terhadap Israel, kritiknya itu memicu teguran keras dari Italia dan Israel.

ADVERTISEMENTS

Erdogan menekankan bahwa dunia Barat memobilisasi politisi dan media untuk melegitimasi pembantaian orang-orang tak bersalah di Gaza.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Barat berhutang kepada Anda, namun Turki tidak berhutang kepada Anda,” ujarnya dikutip dari Anadolu Agency.

Erdogan menyinggung sikap Barat yang timpang terhadap masalah di Gaza. Dia menyoroti perhatian Barat dan penentangan atas warga sipil yang gugur dalam perang Ukraina-Rusia tetapi diam-diam menyaksikan kematian ribuan anak tak berdosa di Gaza.

Berita Lainnya:
Demonstran Pro Palestina dan Pro Israel Bentrok di UCLA

“Saya bertanya kepada Barat, apakah Anda ingin menciptakan suasana Perang Salib yang lain? Penyebab utama di balik pembantaian yang terjadi di Gaza adalah pihak Barat,” ujar Erdogan.

“Tentu saja, setiap negara berhak membela diri, tapi di mana keadilannya? Tidak ada pertahanan selain pembantaian terbuka dan keji yang terjadi di Gaza,” katanya menyinggung bahwa Israel adalah pion di kawasan yang akan dikorbankan ketika saatnya tiba oleh Barat.

Erdogan memberi hormat pada tekad rakyat Gaza untuk tidak meninggalkan rumah dan kota dalam menghadapi pemboman yang dilakukan oleh penindas. Israel telah membombardir Gaza, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan, serangan Israel kini telah membunuh sedikitnya 7.703 orang, sebagian besar warga sipil dan banyak dari mereka adalah anak-anak.

Mengingat suara Majelis Umum PBB yang mendukung resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, Erdogan menegaskan, Israel ditakdirkan untuk dibiarkan sendirian. Dalam pemungutan suara, sebanyak 120 suara perwakilan negara mendukung, 14 menolak, dan 45 abstain.

Majelis Umum PBB menyetujui resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan yang tahan lama dan berkelanjutan di Gaza pada Jumat (27/10/2023). Resolusi tersebut yang diajukan oleh hampir 50 negara, termasuk Indonesia, Turki, Palestina, Mesir, Yordania, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Berita Lainnya:
Presiden Xi Jinping dan Joe Biden Bahas Berbagai Isu via Telepon

Diadopsi pada pertemuan Sesi Khusus Darurat ke-10 mengenai situasi di Wilayah Pendudukan Palestina, rancangan resolusi tersebut mengungkapkan keprihatinan besar terhadap eskalasi kekerasan terkini. Meski mengutuk tindakan Israel, Erdogan pun menyatakan, Turki tidak memaafkan serangan yang menargetkan warga sipil di Israel.

“Kami sedih atas setiap warga sipil dengan cara apa pun, tetapi Israel tidak peduli,” ujarnya.

“Saya mengulangi seruan yang saya buat kepada pemerintah Israel dalam beberapa hari terakhir. Perhatikan seruan kami untuk memberikan bantuan kepada kaum tertindas dan membuka pintu dialog untuk membangun perdamaian. Datanglah hari ini dan ambil langkah positif, mungkin untuk pertama kalinya dalam hidup Anda, demi masa depanmu dan anak-anakmu,” kata Erdogan.

Tidak seperti banyak sekutu NATO, Uni Eropa, dan beberapa negara Teluk, Turki tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris. Kelompok ini telah lama menjadi tuan rumah bagi para anggota Hamas, mendukung solusi dua negara, dan menawarkan peran dalam merundingkan pembebasan sandera yang diculik oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober.

sumber : Reuters

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi