Selasa, 30/04/2024 - 04:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Inflasi Jerman Turun ke Level Terendah dalam Dua Tahun Terakhir 

ADVERTISEMENTS

BERLIN– Inflasi di Jerman menurun secara signifikan pada Oktober, jatuh ke level terendah sejak Agustus 2021. Hal ini menunjukkan penurunan substansial dalam inflasi umum di zona euro.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Seperti dilansir Reuters, Selasa (31/10/2023), inflasi Jerman menurun pada Oktober menjadi tiga persen. Harga konsumen Jerman, dibandingkan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya, telah meningkat sebesar 4,3 persen tahun ke tahun pada September.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Inflasi inti, tidak termasuk harga pangan dan energi yang berfluktuasi, turun menjadi 4,3 persen pada Oktober dari 4,6 persen pada bulan sebelumnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Meskipun inflasi umum kemungkinan akan terus menurun dalam beberapa bulan pertama tahun depan, tingkat inflasi inti akan stabil paling lambat sekitar tiga persen pada musim semi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Lebih Tinggi dari Prediksi, Jumlah Pergerakan Selama Mudik Lebaran Capai 242 Juta Orang

“Kami memperkirakan inflasi akan tetap jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan ECB pada tahun mendatang,” kata ekonom Commerzbank Ralph Solveen.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dipandang sebagai salah satu risiko utama oleh para gubernur bank sentral, karena hal ini dapat memperpanjang kampanye pengetatan bank sentral, sehingga menjaga suku bunga tetap tinggi lebih lama.

Inflasi zona Euro diperkirakan turun menjadi 3,2 persen pada Oktober dari 4,3 persen pada September. 

Kepala makro global ING, Carsten Brzeski mengatakan demografi, penghilangan risiko, dan dekarbonisasi semuanya mendukung tekanan kenaikan pada tingkat harga.

“Pada suatu saat nanti, Bank Sentral Eropa mungkin akan menyesal karena telah mendefinisikan ulang target inflasinya pada dua persen dan bukan pada sekitar dua persen,” kata Brzeski.

Berita Lainnya:
Rumania dan Bulgaria Resmi Gabung Sebagian Wilayah Schengen Uni Eropa

Data menunjukkan perekonomian Jerman sedikit menyusut pada kuartal ketiga, karena perekonomian terbesar di Eropa terus terbebani oleh lemahnya daya beli dan tingginya suku bunga.

Produk domestik bruto turun 0,1 persen kuartal ke kuartal dalam penyesuaian. Jajak pendapat Reuters memperkirakan perekonomian akan menyusut sebesar 0,3 persen.

Ke depan, pengetatan kebijakan moneter ECB yang sedang berlangsung, masih belum adanya pembalikan siklus persediaan dan ketidakpastian geopolitik baru akan terus membebani perekonomian Jerman.

“Perekonomian Jerman tampaknya akan tetap berada di zona senja antara kontraksi kecil dan stagnasi tidak hanya tahun ini tetapi juga tahun depan,” kata Brzeski.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi