Minggu, 05/05/2024 - 02:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Akses Sanitasi Kurang, Perempuan Gaza Terpaksa Konsumsi Obat Penunda Menstruasi

ADVERTISEMENTS

GAZA — Banyak perempuan Palestina yang terpaksa meminum pil penunda menstruasi karena kondisi yang tidak sehat dan menyedihkan akibat serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza. Kurangnya akses terhadap air dan produk kebersihan menstruasi seperti pembalut wanita dan tampon, membuat para perempuan Gaza mengonsumsi obat pil norethisterone untuk menunda menstruasi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Seorang konsultan medis kebidanan dan ginekologi di Nasser Medical Complex di selatan Kota Khan Younis, Dr Walid Abu Hatab mengatakan, obat tersebut menjaga kadar hormon progesteron tetap tinggi untuk menghentikan rahim melepaskan lapisannya, sehingga menunda menstruasi. Pil tersebut mungkin memiliki efek samping seperti pendarahan vagina yang tidak teratur, mual, perubahan siklus menstruasi, pusing dan perubahan suasana hati. Namun beberapa wanita seperti Salma Khaled mengatakan, mereka tidak punya pilihan selain mengambil risiko di tengah gencarnya pengeboman Israel dan blokade Gaza.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Trailer VINA: Sebelum 7 Hari Perlihatkan Kengerian Kasus Pemerkosaan di Cirebon
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Salma meninggalkan rumahnya di lingkungan Tel al-Hawa di Kota Gaza dua pekan lalu dan tinggal di rumah kerabatnya di kamp pengungsi Deir el-Balah di Gaza tengah.  Wanita berusia 41 tahun ini mengatakan, dia terus-menerus berada dalam ketakutan, ketidaknyamanan dan depresi, yang berdampak buruk pada siklus menstruasinya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Saya mengalami hari-hari tersulit dalam hidup saya selama perang ini. Saya mendapat menstruasi dua kali dalam bulan ini, yang sangat tidak teratur bagi saya, dan mengalami pendarahan hebat,” ujar Salma, dilansir Aljazirah, Selasa (31/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Salma mengatakan, persediaan pembalut di beberapa toko dan apotek yang masih buka tidak mencukupi. Sementara itu, berbagi rumah dengan puluhan kerabat di tengah kekurangan air telah membuat kebersihan rutin menjadi sebuah kemewahan atau bahkan mustahil.  Penggunaan kamar mandi harus dijatah, dan mandi dibatasi beberapa hari sekali.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Akibat Serangan Israel, Lebih dari 10.000 Warga Gaza Hilang Tertimbun Reruntuhan

Apotek dan toko sama-sama menghadapi berkurangnya persediaan akibat pengepungan total yang dilakukan Israel.Selain itu, pengeboman Israel terhadap jalan-jalan utama di Jalur Gaza telah menghambat pengangkutan produk-produk medis ke apotek.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Tanpa sarana untuk mengatur menstruasi seperti biasanya, Salma memutuskan untuk mencoba mencari pil penunda menstruasi. Obat penunda menstruasi umumnya lebih banyak tersedia di beberapa apotek karena jarang digunakan.

“Saya meminta putri saya pergi ke apotek dan membeli pil penunda menstruasi. Mungkin perang ini akan segera berakhir dan saya tidak perlu menggunakannya lebih dari sekali,” ujar Salma yang mengkhawatirkan kemungkinan efek samping pil tersebut pada tubuhnya.

Salma menyesali dampak perang terhadap….

 

 

 

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi