Selasa, 30/04/2024 - 03:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Boikot Produk Terafiliasi Israel, Apindo: Siapa yang Tanggung Jawab Kalau Ada PHK?

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Menanggapi aksi boikot masyarakat terhadap sejumlah merek dan perusahaan yang diduga terafiliasi atau pro Israel di Indonesia, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sarman Simanjorang meminta adanya penelusuran yang lebih jeli. Karena, sampai saat ini Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Perlu suatu penelusuran yang pasti apakah memang benar-benar produk yang diduga ini betul-betul ada kaitannya. Karena jangan sampai tidak ada hubungan apa-apa jadi ikut-ikutan, harus berhati-hati hadapi boikot memboikot ini,” ujar Sarman kepada Republika, Selasa (13/11/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ia melihat, beberapa produk asing yang diboikot sebenarnya merupakan produk lama dan sudah sangat terkenal di Indonesia. Bahkan, sebagian besar masyarakat telah menjadi konsumen setia dari merek internasional tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sarman menekankan, dibalik aksi boikot ini justru sangat berdampak untuk para tenaga kerja. Menurutnya, akan sangat mengkhawatirkan bila para pegawai perusahan multinasional tersebut justru terkena pemberhentian hubungan kerja (PHK).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Minuman Lokal Ini Laris Manis Usai 93 Persen Penduduk Yordania Boikot Israel dan Konconya

Karena, sebagai negara berkembang dengan penduduk cukup banyak, lanjut Sarman, aksi boikot ini akan langsung berdampak kepada para tenaga kerja perusahaan yang terkena boikot. Padahal Indonesia, masih tertatih-tatih bangkit perekonomiannya dari badai pandemi Covid-19 dan dampakk konflik global antara Rusia dan Ukraina. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kata dia, kalau negara yang penduduk dan jumlah pengangguran sedikit mungkin tidak berpengaruh, tapi Indonesia adalah negara berkembang dan pulih dari Covid-19.

Kemudian, Indonesia juga terdampak perang dan konflik global Rusia-Ukraina yang sangat memengaruhi industri manufaktur. “Sehingga kita harus jeli melihat apakah benar ada kaitannya, perlu melakukan penelitian mendalam sebelum lakukan boikot, apa benar (produk) terafiliaisi Israel,” ujarnya.

Menurutnya, ini semua yang perlu dipikirkan dampaknya kepada tenaga kerja. “Siapa yang mau tanggung jawab kalau ada PHK, ekonomi kita masih pemulihan, angka penganguuran masih 5,8 persen, jadi kita masih membutuhkan banyaknya kesemaprtan kerja bagi anak bangsa. Kita harus berhati-hati saat melakukan aksi ini,” lanjutnya

Berita Lainnya:
JAS Airport Services Kantongi Kerja Sama Baru dengan Maskapai Asing

Ajakan untuk memboikot produk-produk yang berkaitan dengan Israel serta Amerika Serikat (AS) terus menggema di media sosial. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina yang saat ini tengah menghadapi serangan bertubi-tubi dari tentara Israel. 

Di Indonesia, beberapa perusahan multinasional seperti Procter & Gamble (P&G) dan Unilever menjadi salah satu target aksi boikot tersebut. Kedua perusahaan ini diduga terafiliasi dengan Israel memiliki kontribusi secara finansial terhadap pembiayaan Pemerintah Israel. 

 

 

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi