Selasa, 21/05/2024 - 08:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BOLALIGA INGGRIS

Klub-Klub Inggris Gagal Penuhi Target Keberagaman Etnis dan Gender

 LONDON — Direktur Eksekutif Federasi Sepak Bola Inggris (FA), Mark Bullingham, mengungkapkan, sebanyak total 53 klub di pentas Liga Primer Inggris dan English Football League (EFL) gagal memenuhi target tahunan keberagaman etnis dan gender. FA menyiapkan langkah strategis untuk memacu pemenuhan target ini.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Meski ada beberapa klub yang mampu menemuhi target tersebut, tapi secara kolektif, klub-klub tersebut gagal memenuhi target keberagaman etnis dan gender pada musim 2022/2023. Hal ini berdasarkan hasil temuan terakhir dalam daftar pegawai dan staff di klub-klub tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

”Kemajuan mungkin sudah dicapai dalam beberapa aspek, tapi tenaga kerja di sepak bola profesional Inggris belum mencerminkan tingkat keberagaman etnis dan gender. Tingkat perekrutan saat ini tidak cukup tinggi untuk bisa mendorong perubahan cepat tersebut,” kata Bullingham seperti dikutip Reuters, Kamis (23/11/2023).

Pada 2020 silam, sebanyak 53 klub, baik dari kompetisi Liga Primer Inggris, EFL, serta dua kompetisi teratas sepak bola putri di Inggris sepakat menandatangani Kode Keberagaman dan Kepemimpinan Sepak Bola Inggris. Kode ini diharapkan bisa mendorong peningkatan kesetaraan kesempatan lewat perekrutan berbagai talenta untuk mengisi jajaran direksi klub, operasional tim, dan pelatih.

Berita Lainnya:
Mantan Direktur AS Roma Jelaskan Alasan Allegri tak Mungkin Tinggalkan Juventus

Dengan menandatangani kode tersebut, klub-klub tersebut sepakat secara bertahan meningkatkan tingkat keberagaman etnis dan gender, termasuk dengan adanya 15 persen jajaran direktur eksekutif klub diharapkan ditempati oleh warga kulit hitam, keturunan Asia, Begitu pula dengan harapan 30 persen dari jajaran direksi klub tersebut ditempati oleh perempuan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Namun, berdasarkan penilaian yang dilakukan dalam kurun waktu 1 Agustus 2022 hingga 31 Juli 2023, klub-klub tersebut secara kolektif belum memenuhi sejumlah target tersebut. FA menyebut, setidaknya dalam tiga tahun, tingkat perekrutan pegawai atau staff dengan latar belakang etnis dan perempuatn mengalami kemandekan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Untuk itu, FA berencana untuk mewajibkan klub-klub tersebut untuk memberikan laporan data pegawai dan staff secara berkala atau tiap dua tahun sekali. Laporan data pegawai dan staff di klub tersebut termasuk soal keterangan usia, jenis kelamin, dan etnis. ”Untuk bisa meningkatkan tingkat perubahan itu, kami harus terus berkembang,” tutur Bullingham.

Berita Lainnya:
Mohamed Salah Kenang Rayuan Jurgen Klopp yang Mengenai Hatinya

Sementara Direktur Eksekutif Kick It Out, Tony Burnett, menilai, FA perlu mengatur seperangkat sanksi terhadap klub-klub yang tidak kunjung memenuhi target tersebut. Kewajiban pelaporan data pegawai dan staff klub secara berkala, ujar Burnett, dapat menjadi langkah awal dalam penerapan sanksi tersebut.

ADVERTISEMENTS

”Kita juga memerlukan sanksi buat klub-klub yang terus gagal memenuhi target keberagamaan tersebut. Tentu saja, sanksi tersebut harus disetujui oleh semua pihak, mulai dari FA dan otoritas kompetisi. Tanpa komitmen tersebut, kita tidak akan benar-benar tahu seberapa besar tantangan atau solusi untuk bisa mendorong olahraga ini bisa lebih representatif buat semua pihak yang mencintainya,” tutur Burnett.

ADVERTISEMENTS

 

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi