Selasa, 21/05/2024 - 15:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

IDI Jabar: Nyamuk Wolbachia Jadi Perdebatan Karena Penelitian Belum Tuntas

Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memeriksa ember berisi pakan dan telur nyamuk yang sudah disuntikkan bakteri Wolbachia.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

BANDUNG — Nyamuk wolbachia dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menekan angka penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Di Jabar sendiri, berdasarkan informasi yang diterima ada sekitar 60 ribu telur nyamuk wolbachia yang akan dikembangkan di Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung.

Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jabar, dr Eka Mulyana, nyamuk wolbachia ini bukan sesuatu hal yang baru di dunia kesehatan. Bahkan, pengembang nyamuk wolbachia di Indonesia sudah ada sejak 10 tahun yang lalu.

Berita Lainnya:
Waspadai Email Penipuan Mencatut Nama Satusehat Kemenkes

“Ini sebetulnya teknologi inovasi bukan yang baru, karena dari 10 tahun yang lalu juga sudah diperkenalkan. Cuman penelitiannya memang terus berlangsung. Jadi (nyamuk wolbachia) ini bukan hal baru. Tapi penelitiannya masih berlangsung terus, dan belum tuntas,” ujar Eka, Rabu (29/11/2023).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Oleh karena itu, kata Eka, sampai saat ini nyamuk wolbachia masih jadi perdebatan bagi para ilmuan di dunia kedokteran dikarenakan belum tuntasnya penelitian.

“Termasuk di Melbourne, Australia. Jadi kenapa masih diperdebatkan, karena belum tuntas betul penelitiannya sehingga dulu oleh Menkes 10 tahun yang lalu, memang belum dibolehkan dan kalau pun sekarang sudah dibolehkan oleh Pak Menkes, tentunya saja ini perlu monitoring yang ketat,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Karena, kata dia, dihindari dampak sampingannya, apakah lingkungan vektor ke nyamuk itu maupun ke manusia. Meski begitu, menurut Eka, pengembang nyamuk wolbachia ini dapat digunakan sebagai penanggulangan DBD.

ADVERTISEMENTS

Tujuannya memang untuk penanganan penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) secara genetik. “Jadi nyamuk ke nyamuk, vektornya seperti itu. Memang metodenya ada dua, tapi salah satu disuntikkan ke nyamuknya,” katanya.

Berita Lainnya:
Modern dan Maju, 10 Kota Ini Juga Terkenal Sebagai Sarang Tikus Terbesar di Dunia

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi