Selasa, 30/04/2024 - 22:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Tawanan Hamas Disebut-sebut Alami Stockholm Syndrome, Apa Itu?

ADVERTISEMENTS

Gambar ini diambil dari video yang dirilis oleh brigade Al Qassam di saluran Telegramnya, menunjukkan Yocheved Lifshitz, 85, tengah, dan Nurit Cooper, 79, dikawal oleh Hamas saat mereka dilepaskan ke Palang Merah di lokasi yang tidak diketahui, Senin, (23/10/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Istilah stockholm syndrome ramai diperbincangkan di platform media sosial X yang dikaitkan dengan perang Hamas dan Israel. Pada masa gencatan senjata, Hamas dan Israel saling melepaskan tahanan mereka.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Banyak warganet yang menyebutkan tahanan Hamas memiliki wajah bahagia. Tak tanggung-tanggung, mereka dilaporkan berfoto dan melambaikan tangan kepada tentara Hamas. Perilaku ini dikaitkan dengan stockholm syndrome.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Israel Serang WCK, Kanada: Itu tidak Terjadi Begitu Saja, Harus Diselidiki
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sebenarnya, apa itu stockholm syndrome?

Dilansir WebMD, Kamis (30/11/2023), stockholm syndrome bukan diagnosis psikologis. Sebaliknya, ini adalah cara untuk memahami respons emosional beberapa orang terhadap penculik atau pelaku kekerasan.

ADVERTISEMENTS

Terkadang orang yang menjadi tahanan atau sasaran pelecehan dapat mempunyai perasaan simpati atau perasaan positif lainnya terhadap penculiknya. Hal ini tampaknya terjadi selama berhari-hari, berpekan-pekan, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun di lokasi penawanan dan melakukan kontak dekat dengan penculiknya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Jelang Episode Terakhir ‘Queen of Tears’, Penonton Setia Gelar Nobar di Beberapa Kota

Ikatan dapat tumbuh antara korban dan penculiknya. Hal ini dapat menghasilkan perlakuan yang baik dan lebih sedikit dampak buruk dari pelaku karena mereka juga dapat menciptakan ikatan positif dengan korbannya.

Seseorang yang mengidap stockholm syndrome mungkin memiliki perasaan yang membingungkan terhadap pelakunya, termasuk.

  • Cinta
  • Simpati
  • Empati
  • Keinginan untuk melindungi mereka

Stockholm syndrome juga dapat menyebabkan sandera memiliki perasaan negatif terhadap polisi atau siapa pun yang mencoba melakukan penyelamatan.

Sindrom ini pertama kali….

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi