Kamis, 02/05/2024 - 05:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jumlah Petani Milenial di Jabar Capai 543.044 Paling Banyak di Sukabumi

ADVERTISEMENTS

BANDUNG — Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan pencacahan lengkap Sensus Pertanian (ST) 2023. Jumlah usaha pertanian di Provinsi Jawa Barat tahun 2023 tercatat sebanyak 3.293.682 unit. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Menurut Kepala BPS Jabar Marsudijono, berdasarkan hasil ST 2023, petani milenial yang berumur 19–39 tahun baik menggunakan maupun tidak menggunakan teknologi digital sebanyak 543.044 orang atau 17,19 persen. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sementara itu, kata dia, petani yang berumur lebih dari 39 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 1.316.743 orang (41,68 persen) dan petani yang berumur kurang dari 19 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 296 orang (0,01 persen). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Empat Menteri Jokowi Beri Keterangan di MK Hari Ini
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kabupaten dan kota dengan petani milenial umur 19–39 tahun terbanyak adalah Kabupaten Sukabumi sebanyak 71.169 orang atau sekitar 13,11 persen dari keseluruhan petani milenial umur 19–39 tahun di Jabar,” ujar Marsudijono, Selasa (5/12/2023).

ADVERTISEMENTS

Sementara itu, kata dia kabupaten dan kota dengan jumlah petani milenial umur 19–39 tahun terbanyak kedua dan ketiga adalah Garut dan Kabupaten Cianjur masing-masing sebanyak 69.878 orang (12,87 persen) dan 57.084 orang (10,51 persen).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurutnya, pada November 2023, gabungan tujuh kota di Jabar terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 2,85 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,52. 

Berita Lainnya:
FAO: Pemuda Berperan Penting dalam Transformasi Agrifood System

Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 3,64 persen dan terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 2,36 persen. 

“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran,” katanya.

Secara month to month (mtm), kata dia, November 2023 mengalami inflasi sebesar 0,36 persen. Inflasi mtm tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 0,81 persen. Sementara inflasi mtm terendah terjadi di Kota Cirebon sebesar 0,16 persen.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi