Senin, 06/05/2024 - 11:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Ini Dia 4 Perempuan Peneliti yang Sukses Raih Dana Riset Rp 100 Juta

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA—Kiprah para perempuan peneliti Indonesia tentunya tak bisa dipandang sebelah mata. Tahun ini ada empat perempuan yang masing-masing berhasil memenangkan pendanaan riset senilai Rp 100 juta karena mengusung penelitian dengan memanfaatkan potensi biodiversitas yang menghadirkan berbagai terobosan inovatif di bidang ketahanan pangan dan kesehatan yang berkelanjutan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Keempat peneliti itu adalah Karlia Meitha, Ph.D. (Institut Teknologi Bandung), Dr. Widiastuti Setyaningsih S.T.P., M.Sc (Universitas Gadjah Mada), Dr. Fitri Aulia Permatasari, M.Eng. (Institut Teknologi Bandung), Pietradewi Hartrianti, S.Farm, M.Farm, Ph.D.(Indonesia International Institute for Life Sciences). Keempat pemenang tersebut

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pendanaan riset itu berasal dari program L’Oréal-UNESCO For Women in Science yang merupakan kerja sama L’Oréal Indonesia dan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) serta dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang sejak 2004 telah memberikan dukungan pendanaan kepada 71 ilmuwan perempuan di Indonesia. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Ini menunjukkan bahwa program L’Oréal-UNESCO For Women in Science memberikan dampak positif melalui platform khusus untuk mendorong inovasi dalam kemajuan ilmu pengetahuan, baik dalam kategori life sciences maupun non life sciences. Dukungan fasilitas penelitian, pendanaan, dan lingkungan kerja yang kondusif adalah kunci kesuksesan penelitian. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam menciptakan penelitian yang inovatif, berdampak luas, dan berpotensi mengubah dunia,” ungkap Dr. Itje Chodidjah, M.A., Ketua Harian  Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam siaran pers, Kamis (7/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Hujan Petir Landa Sebagian Ibu Kota Indonesia Hari Ini

Dukungan ini telah membantu para perempuan peneliti dalam melakukan penelitian dan eksplorasi ilmiah, mendorong inovasi, dan mengatasi tantangan di bidang ilmu pengetahuan. Lebih lanjut, kegiatan L’Oréal-UNESCO For Women in Science dirancang untuk mengakselerasi pertumbuhan jumlah perempuan peneliti di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Kami percaya bahwa dunia membutuhkan sains dan sains membutuhkan perempuan. Dalam mencapai kesuksesan program For Women in Science di Indonesia, kami sangat bersyukur atas kemitraan kami dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Lebih dari sebatas kemitraan, dengan sinergi ini, kami berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendorong kenaikan jumlah maupun kapabilitas peneliti perempuan, memajukan dunia sains di Indonesia, dan menjadi katalis lahirnya berbagai inovasi yang akan berguna bagi banyak khalayak,” ungkap Junaid Murtaza, President Director, L’Oréal Indonesia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Terumbu Karang di Seluruh Dunia Alami Pemutihan Massal Akibat Pemanasan Laut

Berikut adalah profil empat perempuan peneliti yang dianugerahkan gelar L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2023 National Fellows.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

● Karlia Meitha, Ph.D., dosen dari Institut Teknologi Bandung

Melalui penelitian ini, Meitha melakukan eksplorasi pengembangan biokontrol untuk mengatasi penyakit pada buah kakao, komoditas vital bagi petani di Indonesia. Biokontrol yang akan dikembangkan terinspirasi dari interaksi alami antara patogen dengan tanaman kakao yaitu komunikasi dengan menggunakan miRNA untuk saling melemahkan satu sama lain.

● Dr. Widiastuti Setyaningsih S.T.P., M.Sc, dosen dari Universitas Gadjah Mada

Berangkat dari keresahan terhadap penurunan kondisi mental masyarakat pasca pandemi COVID-19, Widiastuti memanfaatkan bunga pisang tinggi triptofan sebagai sumber prekursor neurotransmitter serotonin. Penggunaan bunga pisang juga mendukung program ekonomi sirkuler dengan memanfaatkan limbah untuk pembuatan produk yang lebih bermanfaat.

 

● Pietradewi Hartrianti, S.Farm, M.Farm, Ph.D, dosen dari Indonesia International Institute for Life Sciences

Pietra meneliti material untuk bio-printing, yaitu teknologi yang mencetak jaringan biologis untuk aplikasi seperti skrining obat, fokus pada pengembangan metode dan material untuk pencetakan jaringan buatan inovatif untuk uji obat kanker.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi