Kamis, 02/05/2024 - 18:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Di Desa Genamere NTT, Rumah Inovasi Teknologi Desa Mampu Suplai Pakan Ternak 

ADVERTISEMENTS

 NGADA— Rumah Inovasi Teknologi Desa (RITD) di Desa Genamere, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur misalnya berhasil mendorong warga menciptakan alternatif pakan ternak babi dari jagung. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Keberhasilan ini membuat kebutuhan pakan babi bisa terpenuhi tanpa sepenuhnya tergantung kepada pengepul. Warga Genemere pun kini bisa mengelola secara mandiri pakan ternak dari hulu ke hilir. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Program RITD dari Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) benar-benar kami manfaatkan untuk  mengatasi keterbatasan pakan ternak di Desa Genamere  dan desa-desa sekitar. Puji Tuhan kebutuhan pakan ternak kami pun saat ini bisa kami atasi secara mandiri,” tegas Gabriel Ngolok, Sekretaris Desa Genamere, Kabupaten Ngada, Sabtu (8/12/2023).  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Gabriel menjelaskan mayoritas masyarakat Genamere berprofesi sebagai petani jagung dan peternak babi. Pada beberapa musim terakhir, mereka mengalami kesulitan pakan ternak karena mahal dan tidak stabilnya pasokan. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
BNPB: Penanganan Darurat Korban Terdampak Erupsi Gunung Ruang Berjalan dengan Baik

“Kami biasanya mendapatkan pakan babi dari penggepul. Harganya mahal dan tidak selalu ada. Akibatnya ternak kami tidak bisa berkembang secara optimal,” katanya.  

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dia mengakui selama ini warga Desa Genamere menerapkan pola berternak tradisional. Mereka memberi makan hewan ternaknya dengan rebusan singkong, talas dan jagung. Terkadang mereka juga terpaksa memberi makan babi dengan rumput, kacang-kacangan dan buah alakadarnya jika kehabisan pakan. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Warga tidak pernah mempertimbangkan nilai gizi yang dibutuhkan babi. Yang penting babinya hidup, bisa dijual. Kalo lagi tidak ada talas, singkong dan jagung, kita cari kacang-kacangan yang dicampur dengan rumput. Babi ini kan pemakan segalanya. Semua masuk,” tuturnya.  

Wakil Ketua KPB Samowara, Subastianus Ruso, mengungkapkan Program RITD dari Tekad membuka lembaran baru bagi peternakan babi di Desa Genemare. Dengan program ini, warga bisa mengelola jagung yang menjadi tanaman utama di wilayah tersebut menjadi pakan ternak. 

Berita Lainnya:
Masinton PDIP Tuding Kubu Prabowo Tak Paham soal Amicus Curiae

Saat ini, sudah ada 80 hektare lahan di Desa Genamere yang ditanami jagung, dan proyeksi untuk tahun 2024 mencapai 130 hektare. 

“Bantuan Program RITD juga dimanfaatkan membeli hasil panen jagung dari masyarakat setempat dengan harga lebih tinggi, mencapai Rp6.000/Kg. Dengan demikian, ketergantungan pada pengepul akan berkurang, dan masyarakat Genamere dapat mengelola produksi pakan ternak secara mandiri,” katanya.

Baca juga: Dua Surat Alquran Dibuka dengan Kata Tabarak, Ini Rahasianya yang Agung 

Selain untuk membeli hasil panen, bantuan RITD juga digunakan untuk membeli empat mesin pengolahan pakan ternak dengan kapasitas produksi sebanyak 500 Kg jagung per operasi.

Untuk menunjang operasional, masyarakat pun dengan antusias membangun secara swadaya gudang operasional produksi pakan ternak tersebut. “Kami optmistis hasil produksi pakan ternak akan mencukupi kebutuhan pakan desa Genamere dan desa-desa sekitarnya,” kata dia.  

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi