Selasa, 30/04/2024 - 02:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Islam Mengajarkan untuk Ringankan Teguran pada Anak

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Setiap manusia memiliki emosi, salah satunya marah. Lalu bagaimana ketika anak yang berbuat salah perlukah sebagai orang tua marah kepada anak?

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Menurut organisasi pengasuhan anak Raising Children, ada beragam alasan yang bisa menyebabkan orang tua merasa marah. Seperti diketahui, membesarkan anak merupakan sebuah pekerjaan yang besar dan penting.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Mengutip buku Fikih Pendidikan Anak karya Syakh Mustafa Al Adawy menyebutkan, kemampuan akal anak jauh lebih rendah dibanding orang dewasa. Karena itu, sebagai orang tua harus memperhatikan kemampuan akal yang dimiliki anak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Tidak semua perilaku anak harus ditegur. Memang ada sebagian perilaku yang harus ditegur, tapi ada juga bentuk-bentuk kesalahan anak yang harus dimaafkan.

ADVERTISEMENTS

Anak dan wanita-dalam bahasa al Qur’ an dikatakan sebagai orang- orang yang akalnya kurang. Sebagaimana yang dinyatakan sebagian besar ahli tafsir ketika menafsirkan firman Allah SWT, “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan, Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik!” ( An-Nisa ayat 5).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Allah berfirman, “Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah), dan Allah memberitahukan hal itu (semua pembicaraan antara Hafsah dengan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan yang sebagian yang lain (kepada Hafsah).” ( At-Tahrim ayat 3).

Berita Lainnya:
Indahnya Bunga Tulip Ternyata Bukan Asli Belanda, Tetapi dari Negara Islam Ini?

Ayat tersebut memberikan penjelasan: ketika seorang wanita melakukan sepuluh kesalahan, misalnya, maka lima kesalahan di antaranya harus ditegur, sedangkan sisanya tidak perlu ditegur. Sebab Allah berfirman. memberitakan ihwal Nabi, “Memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan yang sebagian yang lain.” Begitu pula dengan anak kecil.

Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadis dari Anas r.a., ia berkata, “Aku menjadi pembantu Rasulullah selama sepuluh tahun. Demi Allah! Sedikit pun Rasulullah tidak pernah berkata: ‘Mengapa kau berbuat demikian? Apakah tidak sebaiknya kau lakukan ini?

Meski demikian, hadis ini tidak boleh dipahami bahwa setiap kekeliruan dan kesalahan tidak perlu ditegur. Ada beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah  pernah menegur beberapa orang yang salah.

Di dalam kitab Shahih Muslim, Imam Muslim meriwayatkan hadis dari Aisyah r.a., ia berkata, “Maukah kalian aku beritahu satu di antara kisah-kisahku bersama Rasulullah ?” Kami menjawab, “Tentu.” Aisyah berkata, “Suatu malam, ketika giliran Rasulullah berada di tempatku, beliau datang dan meletakkan selendangnya. Beliau melepas sandalnya, kemudian meletakkannya tidak jauh dari kakinya.

Berita Lainnya:
Kisah Dua Anak Yatim Ingin Hibahkan Tanah untuk Pembangunan Masjid Nabawi

Kemudian beliau membentangkan kainnya di atas tempat tidur, lalu beliau pun berbaring. Tidak lama berselang, karena mengira aku telah tidur, perlahan Rasulullah mengambil selendangnya dan mengenakan sandalnya. Kemudian membuka pintu untuk keluar, dan perlahan menutupnya kembali. Lalu aku ikat selendangku di kepalaku, memakai kerudung, dan mengenakan kain.

Kemudian aku menyusul ke mana Rasulullah pergi. Ternyata beliau pergi menuju Baqi’. Di sana, beliau berdiri lama. Rasulullah mengangkat kedua tangannya tiga kali.

Kemudian, beliau bergegas pulang. Aku pun segera bergegas pulang. Rasulullah  mempercepat langkah. Aku pun mempercepat langkahku. Rasulullah berlari-lari kecil. Aku pun demikian sampai tiba di rumah. Hanya saja, aku tiba terlebih dahulu. Aku pun berbaring lagi. Kemudian

Rasulullah masuk dan bertanya, ‘Hai Aisyah! Kenapa engkau terengah-engah? Aku menjawab, ‘Tidak ada apa-apa. Rasulullah bersabda, ‘Beritahu aku, atau Allah Yang Maha Lembut dan Mengetahui akan memberitahuku!’ Aku pun menceritakan semuanya kepada Rasulullah.

Kemudian Rasulullah  bersabda, Jadi engkau orang yang aku lihat ada di depanku?’ Aku menjawab, “Ya. Itulah yang membuatku terengah-engah dan sakit.”

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi