Rabu, 01/05/2024 - 21:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Capres Bilang Harga Terkendali, Begini Protes Masyarakat

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Pernyataan salah satu calon presiden (capres) dalam momen debat capres perdana pada Selasa (12/12/2023) petang menuai tanggapan banyak pihak. Di acara tersebut, salah satu capres mengatakan harga-harga sembako terkendali. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Zulfatul Fikriyah (40 tahun), salah satu warga Cakung, Jakarta Timur, berpendapat pernyataan salah satu capres itu kurang akurat. Pasalnya, perempuan yang akrab disapa Zulfa itu mendapati harga-harga sembako justru merangkak naik. “Hampir semua naik harganya, apalagi menjelang Natal dan tahun baru. Ayam dan telur naik terus, susah turunnya,” ungkap ibu dua anak tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dia mencontohkan kenaikan harga lain, seperti cabai, tomat, dan bawang. Zulfa mendapati harga telur berfluktuasi. Namun, harga ayam dari Rp 38 ribu, sekarang bisa Rp 40 ribut hingga Rp 45 ribu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Tenar dengan Lagu 'Kamu Pemain, Aku Pelatih', Avolia Biasa Bagi-Bagi THR untuk Bocil
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Selama ini, untuk sehari-hari, keluarga Zulfa berbelanja di Pasar Klender tiga hari sekali. Karena itu, dia bisa selalu memantau fluktuasi harga di pasar. Zulfa berharap pemerintah bisa benar-benar melakukan sesuatu untuk pengendalian harga.

ADVERTISEMENTS

Keluhan lain disampaikan Umi Acih (50 tahun) yang berdomisili di Bubulak, Kota Bogor. Dia mengatakan harga berbagai bahan pokok saat ini relatif tinggi. “Apa-apa sekarang mahal,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Umi Acih mencontohkan, jika dia membeli bawang secara eceran seharga Rp 5 ribu di warung, biasanya mendapat banyak, tapi kini hanya mendapat sedikit. Begitu juga cabang rawit serta cabai merah yang harganya merangkak.

Berita Lainnya:
Safari Ramadhan BUMN di Aceh, BSI Adakan Pasar Murah 1.000 Paket Sembako

Kenaikan harga yang membuat Umi Acih cukup terkejut adalah tomat yang kini mencapai Rp 20 ribu per kilogram. Padahal, tadinya tidak sampai Rp 10 ribu.

Menurut Umi Acih, berbagai kenaikan harga cukup menyulitkan. Selain berbelanja di Pasar Anyar, Bogor, dia harus mencari kios mana yang menawarkan harga lebih murah. Namun, dia merasa beruntung sebab dia tengah libur berjualan makanan dan penganan kecil di kantin sekolah. 

Dengan berbagai kenaikan harga, jika terus berjualan, Umi Acih mengatakan ada potensi merugi. “Karena mau tahun baru, semua pada naik. Untung Umi libur berjualan dulu karena murid-murid ulangan. Kalau tetap jualan, jadi bingung,” tuturnya.

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi