Selasa, 30/04/2024 - 09:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

IPB Dorong Petani Tingkatkan Produksi dan Efisiensi

ADVERTISEMENTS

Kegiatan diseminasi dan berbagi pengetahuan teknologi mikroba intensif.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA –Komoditas cabai tengah mengalami lonjakan harga. Menurut laman panel harga pangan, saat ini harga cabai keriting mencapai 72.620. Di tengah lonjakan harga, IPB justru mendorong petani untuk mengoptimalkan produksi agar pendapatan petani juga meningkat. Hal itu disampaikan oleh Prof. Suryo Wiyono, Dekan Fakultas Pertanian, IPB University, dalam kegiatan diseminasi dan berbagi pengetahuan teknologi mikroba intensif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Ini momentum bagus bagi petani, kami dampingi petani agar produksinya meningkat, biayanya lebih rendah, dan lebih ramah lingkungan melalui teknologi yang dikembangkan IPB yaitu mikroba intensif.”, Ungkap Suryo.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Suryo juga mengatakan bahwa teknologi mikroba intensif telah diuji dan terbukti dapat mengurangi biaya produksi hingga 27%. Selain itu teknologi ini tidak menggunakan pestisida kimia sama sekali sehingga lebih ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
BPHMigas: Pengawasan BBM Subsidi untuk Lindungi Masyarakat

“Teknologi mikroba intensif tidak menggunakan pestisida kimia sama sekali sehingga bisa mengurangi biaya produksi sebesar 27% dan mengurangi residu pestisida.” Ujarnya

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Tingkat residu produk cabai Indonesia menjadi hambatan dalam proses ekspor. Kementerian pertanian mendukung pelaksanaan program diseminasi teknologi mikroba intensif untuk menghasilkan produk yang berdaya saing dalam pasar internasional. Hal ini disampaikan oleh Wita Khairia, Koordinator Kelompok POPT Tanaman Sayur dan Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian.

“Kami mendorong penyediaan produk yang berdaya saing agar bisa memenuhi pasar ekspor. Teknologi mikroba intensif ini memungkinkan untuk mengurangi residu pestisida 100%.”, ungkap Wita.

Berita Lainnya:
Perjalanan Karier Babe Cabita, Bermula Hobi Ngelawak di Twitter hingga jadi Komika Ternama

Sementara itu, Jejen, petani cabai asal Garut mengatakan bahwa penerapan teknologi mikroba intensif ini meningkatkan produksi cabai keritingnya hingga 25%. Di tengah harga yang bagus dirinya bisa panen lebih banyak sehingga keuntungan yang diterima juga semakin besar.

“Hasilnya naik sekitar 25%. Pas harga bagus, produksinya juga bagus.”, ujar Jejen.

Saat ini IPB mendampingi petani cabai untuk memanfaatkan teknologi mikroba itensif di 6 wilayah yaitu Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Garut, Kabupaten Tegal, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Gowa. Rencanannya teknologi ini juga akan dikembangkan di beberapa komoditas lain.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi