Jumat, 03/05/2024 - 19:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Israel Akui Alami Kekalahan Tempur Terburuk Sejak Oktober dan Isolasi Diplomatik

ADVERTISEMENTS

 KAIRO — Israel mengumumkan kekalahan tempur terburuknya selama lebih dari satu bulan pada hari Rabu (13/12/2023) setelah penyergapan di reruntuhan Kota Gaza. Selain itu, Israel juga menghadapi isolasi diplomatik yang semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah korban jiwa dan bencana kemanusiaan yang semakin parah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Pertempuran sengit terjadi secara bersamaan di bagian utara dan selatan daerah kantong tersebut, sehari setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera. Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa pemboman “tanpa pandang bulu” yang dilakukan Israel terhadap warga sipil telah merugikan dukungan internasional.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pesawat-pesawat tempur kembali mengebom wilayah Gaza dan para petugas bantuan mengatakan bahwa datangnya cuaca musim dingin yang disertai hujan memperburuk kondisi ratusan ribu keluarga yang tidur seadanya di tenda-tenda darurat. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah kehilangan tempat tinggal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Israel meluncurkan kampanye untuk memusnahkan kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza dengan simpati global. Ini setelah para pejuang menyerbu melintasi pagar perbatasan pada tanggal 7 Oktober, insiden itu mengakibatkan 1.200 warga di Israel tewas, sebagian besar warga sipil, dan Hamas menyandera 240 orang.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Serangan ke Rafah Dipastikan Akan Segera Digelar

Sejak saat itu, pasukan Israel telah mengepung daerah kantong tersebut dan membumihanguskan sebagian besar daerah tersebut. Serangan Israel ini telah membuat lebih dari 18.400 warga sipil dipastikan gugur, menurut otoritas kesehatan Palestina. Dan ribuan lainnya dikhawatirkan tewas tertimbun reruntuhan atau tidak terjangkau ambulans.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Di Rafah, di ujung selatan Jalur Gaza, tempat ratusan ribu orang mencari perlindungan, jenazah satu keluarga yang syahid dalam serangan udara Israel dikenumikan di tengah hujan dengan kain kafan putih berlumuran darah, termasuk beberapa anak kecil. Salah satunya, yang hanya seukuran bayi yang baru lahir, dibungkus dengan selimut merah muda.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ahmed Abu Reyash mengambil jenazah keponakannya, Sama dan Sara, yang berusia 5 dan 7 tahun. Ketika dia berjalan di jalan sambil membawa salah satu dari gadis-gadis itu, seorang kerabatnya menarik kain kafan. “Ini adalah anak-anak! Anak-anak! Apakah mereka membunuh orang lain selain anak-anak? Tidak! Mereka tidak berdosa! Mereka membunuh mereka dengan tangan-tangan kotor mereka!,” kata salah satu kerabat korban berteriak.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Rusia Kritik Amerika, Desak Penerapan Resolusi Genjatan Senjata Gaza DK PBB   

Sejak gencatan senjata selama seminggu tak dilanjutkan pada awal Desember, pasukan Israel telah memperluas kampanye darat mereka. Serangan dimulai dari Jalur Gaza utara ke selatan dengan menyerbu kota utama di selatan, Khan Younis.

Sementara itu, pertempuran semakin meningkat di tengah reruntuhan wilayah utara, di mana Israel sebelumnya mengklaim bahwa sebagian besar tujuan militernya telah tercapai. Israel melaporkan sepuluh tentaranya tewas dalam 24 jam terakhir, termasuk seorang kolonel penuh yang memimpin sebuah markas dan seorang letnan kolonel yang memimpin sebuah resimen. 

Ini merupakan jumlah korban terburuk dalam satu hari sejak 15 orang tewas pada 31 Oktober. Sebagian besar korban tewas terjadi di distrik Shejaiya, Kota Gaza di bagian utara, di mana pasukan disergap saat mencoba menyelamatkan sekelompok tentara lain yang menyerang pejuang di sebuah gedung, kata militer.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi