Kamis, 02/05/2024 - 11:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Beijing: AS Langgar Prinsip ‘Satu China’ Saat Jual Senjata ke Taiwan

ADVERTISEMENTS

Beijing (ANTARA) — Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin, mengatakan pihaknya mengecam sikap Amerika Serikat (AS), yang menjual senjata ke Taiwan dan menyebut AS melanggar prinsip “Satu Cina”.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Dengan mengumumkan penjualan senjata ke wilayah Taiwan di Cina, AS secara terang-terangan telah melanggar prinsip ‘Satu Cina’ dan tiga komunike bersama Cina-AS, khususnya Komunike 17 Agustus,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, Cina pada Senin.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pemerintah AS melalui Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan pada Jumat (15/12/2023) mengumumkan, telah memberi tahu Kongres tentang keputusannya untuk menjual peralatan komunikasi tambahan dan peralatan lainnya guna membantu menangani informasi taktis kepada Taiwan senilai 300 juta dolar AS. AS juga akan memberikan bantuan teknis kepada Taiwan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Sahkan RUU Bantuan Buat Ukraina, Israel, dan Taiwan, Biden: Kebutuhannya Sangat Mendesak
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Tindakan ini secara serius melemahkan kedaulatan dan kepentingan keamanan Cina, merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta mengirimkan pesan yang salah kepada pihak yang menginginkan ‘kemerdekaan Taiwan’. Cina menyesalkan dan sangat menentang hal ini dan telah melakukan protes resmi ke AS,” tambah Wang Wenbin.

ADVERTISEMENTS

Wang menegaskan, masalah Taiwan sepenuhnya adalah urusan dalam negeri Cina dan Cina tidak mengizinkan campur tangan pihak asing. “Tidak peduli berapa banyak senjata yang diberikan AS ke wilayah Taiwan, hal itu tidak akan mengubah jalannya reunifikasi Cina, atau melemahkan tekad kuat rakyat Cina dalam menjaga kedaulatan nasional dan kesatuan wilayah,” tambah Wang. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pemerintah Cina, menurut Wang, mendesak AS untuk secara serius menghormati komitmennya terhadap prinsip “satu Cina” dan tidak mendukung “kemerdekaan Taiwan”.

Berita Lainnya:
52 Orang Masih Belum Ditemukan Selepas Gempa Dahsyat di Taiwan

“Berhenti mempersenjatai Taiwan dan menyebabkan tren berbahaya, berhenti menciptakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan, dan berhenti berkomplot dan mendukung kelompok separatis yang berupaya untuk mencapai ‘kemerdekaan Taiwan’ dengan paksa,” ungkap Wang. 

Ia menegaskan, Cina akan mengambil tindakan tegas dan tegas untuk menjaga kedaulatan dan kesatuan wilayahnya serta mengambil tindakan balasan terhadap perusahaan terkait yang terlibat dalam penjualan senjata ke Taiwan.

Pemerintah AS menyebut implementasi penjualan senjata akan membutuhkan sekitar 26 personel pemerintah AS untuk memberikan dukungan rekayasa dan teknis. Persenjataan itu dapat meningkatkan kemampuan komando dan kendali pasukan Taiwan serta kapabilitasnya untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan.

sumber : antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi