Sabtu, 04/05/2024 - 12:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Ditanya Kristen Mengapa tak Lakukan Pembantaian di Yerusalem, Ini Jawaban Salahuddin

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA— Ketika 40 ribu tentara Perang Salib yang dipimpin Peter The Hermit menyerbu tanah suci Palestina, mereka datang dengan dirasuki fanatisme agama yang membabi buta.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Guna membangkitkan rasa fanatisme itu, menurut Hallam penulis Barat, `setiap cara dan jalan ditempuh’. Tak peduli biadab atau tidak, semua ditebas remuk redam. Yerusalem banjir darah dan bangkai manusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Suasana penuh dendam dan amarah, terjadi pula ketika pasukan Perang Salib tiba di Malleville. Kota itu pun dibumihanguskan. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Tak kurang dari tujuh ribu penduduk tak berdosa di kota itu dibantai. Fanatisme buta itupun kemudian mengubah tanah Hongaria dan Bulgaria menjadi daerah-daerah yang tandus.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Serangan dahsyat itu akhirnya membuat Suriah dan Palestina termasuk kota suci Yerusalem jatuh ke tangan tentara Salib. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Adab saat Naik Haji

 

Kemenangan tentara Salib itu dikotori dengan pembantaian terhadap kaum Muslimin yang sama sekali tak bersalah. Kekejaman tentara Salib itu digambarkan melebihi Jengis Khan dan Hulagu Khan ketika melibas kekhalifahan Abassiyah dan meruntuhkan Baghdad.

 

”Keluruhan usia lanjut, ketidakberdayaan anak-anak, dan kelemahan kaum perempuan tidak dihiraukan sama sekali oleh tentara Latin yang fanatik itu. Rumah kediaman tidak diakui sebagai tempat berlindung dan pandangan sebuah masjid merupakan pembangkit nafsu angkara untuk melakukan kekejaman,” ungkap ahli sejarah Inggris, Jhon Stuart Mill mengakui adanya pembataian massal penduduk Muslim ketika Kota Antioch jatuh ke tengan tentara Salib.

 

Tak hanya itu, mereka pun menghancurleburkan kota-kota Suriah, membunuh penduduknya dengan tangan dingin, dan membakar habis perbendaharaan kesenian dan ilmu pengetahuan yang sangat berharga, termasuk “Kutub Khanah” (Perpustakaan) Tripolis yang termasyhur itu. ”Jalan raya penuh aliran darah, sehingga keganasan itu kehabisan tenaga,””kata Stuart Mill.

Berita Lainnya:
Hajar Aswad Pernah Hancur Berkeping-keping, Ini Sejumlah Penyebabnya

 

Ketika Raja Richard I dari Inggris merampas Kastil Acre, umat Islam juga dibantai. Begitu sadisnya, mayat-mayat mereka dan kepala-kepala terpenggal ditumpuk di bawah panggung.

Baca juga: Sains Buktikan Isyarat Alquran Surat Al-Qiyamah tentang Sidik Jari dan 8 Faktanya 

Pada 1194, Richard Si Hati Singa, pahlawan dalam sejarah Inggris,  juga memerintahkan untuk menghukum mati 3.000 umat Islam, yang kebanyakan di antaranya wanita-wanita dan anak-anak, secara tak berkeadilan di Kastil Acre.

 

Semua itu sungguh jauh berbeda dengan ketika Salahudin datang menaklukan Yerusalem. Karen Amstrong dalam bukunya Perang Suci menggambarkan, saat Salahuddin dan pasukan Islam membebaskan Palestina, tak ada satu orang Kristen pun yang dibunuh. 

 

 

sumber : Harian Republika

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi