Selasa, 30/04/2024 - 03:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

JNK Desak Zulhas Minta Maaf pada Umat Islam

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Perkembangan Politik semakin tidak mengarah pada pendidikan yang konstruktif. Sebaliknya, justru menjurus pada tindakan politik identitas yang destruktif.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Begitu kata Ketua Umum DPP Jaringan Nasional Keumatan (JNK), Nanang Firdaus Masduki mengomentari video viral Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang memberi kesan mempermainkan ritual agama Islam.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dalam video tersebut, Zulhas menggambarkan adanya kelompok yang fanatik terhadap salah satu paslon capres-cawapres. Saat menjalankan shalat, kata Zulhas, mereka tidak berani mengucapkan “Amin”. Bahkan mereka juga disebut oleh Zulhas tidak mau mengacungkan satu jari telunjuk saat tasyahud (tahiyat) karena khawatir dikira mendukung paslon lainnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
KNPI Sebut Demi Marwah Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman Harus Kembali Jadi Ketua MK
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Nanang Firdaus meminta Zulhas untuk segera meminta maaf ke publik dan berjanji tidak akan menyeret-nyeret kembali agama ke politik. Dia tidak ingin agama dijadikan komoditas politik para elite.

ADVERTISEMENTS

“Apa yang terjadi dalam video yang diperankan oleh Zulhas itu harus dihentikan. Zulhas juga harus meminta maaf kepada umat Islam atas kekeliruan tersebut,” tegas Nanang.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Puan Bukber Bareng Ketua TKN Prabowo - Gibran, Ada Pertanda Apa?

Lebih lanjut, pihaknya mengimbau kepada semua tokoh politik untuk tidak menarik-narik unsur agama menjadi konsumsi yang provokatif. Dengan begitu, politik identitas tidak akan tersulut dan berkembang di masyarakat.

“Hati-hati dalam membuat pernyataan yang terkait dengan masalah agama agar stabilitas nasional tetap terjaga,” tutupnya. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi