Senin, 20/05/2024 - 02:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Kepala Badan Pangan Curhat: Kita Tidak Bangga Impor Beras

 JAKARTA — Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya tidak bangga melakukan importasi beras. Ini karena keputusan tersebut harus diambil demi menjaga ketersediaan pasokan pangan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Perlu disampaikan ke masyarakat, bahwa kita tidak bangga melakukan importasi. Jadi ini harus diketahui oleh seluruh pihak, kita tidak bangga. Untuk ketersediaan nasional, kita harusnya memang mempersiapkan dengan baik dengan bersumber dari di dalam negeri. Jadi tetap mengutamakan produksi dalam negeri,” kata Kepala Bapanas Arief dalam keterangan di Jakarta, Kamis (21/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Arief menegaskan, pemenuhan ketersediaan pasokan pangan nasional tetap mengutamakan produksi dalam negeri sebagaimana diamanatkan Undang-Undang (UU) Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Untuk komoditas pangan yang bisa kita produksi sendiri dari dalam negeri, kita harus optimalkan. Jadi ekonominya itu jangan ada di luar negeri. Kalau bisa, kita geser ke Indonesia, tentunya di-lead oleh kementerian teknis dan kita dukung bersama-sama. Badan Pangan Nasional lebih ke arah pascapanen,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
ITDC Gandeng Kemenperin Soal Inovasi Kelola Limbah 

Kebijakan impor, lanjutnya, dilakukan sebagai alternatif terakhir di tengah dinamika produksi dan konsumsi yang mengalami pergeseran akibat perubahan iklim, fenomena El Nino, dan disrupsi akibat dampak pandemi. Sementara Indonesia memerlukan produksi beras yang mampu melebihi dari 1 juta hektare per bulan. Apabila tidak, diperkirakan neraca pangan akan mengalami defisit.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kalau kita tidak menanam sampai dengan 1 juta hektare, maka neraca pangan kita defisit. Presiden Joko Widodo telah perintahkan untuk mempersiapkan produksi dalam negeri,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Stabilkan Harga Bawang Merah, Badan Pangan Tebar Operasi Pasar

Ia menjelaskan bahwa produksi beras pada semester II 2023 belum optimal karena kondisi kekurangan air. Namun setelah November dan Desember, utamanya di Desember sudah ada hujan yang turun di beberapa tempat. Sehingga, pemerintah mendorong untuk mempercepat masa tanam.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Mengutip data Kerangka Sampel Area milik Badan Pusat Statistik, areal tanam padi berada pada angka di bawah 1 juta hektare. Dengan proyeksi tiga bulan dan menanam di bawah 1 juta hektare, produksi selama satu bulan akan di bawah angka kebutuhan konsumsi bulanan yang berada pada kisaran 2,5-2,6 juta ton.

ADVERTISEMENTS

“Karena estimasinya produksi bulanan 900 ribu ton sampai 1,1 juta ton. Ini harus diantisipasi oleh kita semua,” kata dia.

ADVERTISEMENTS

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi