Rabu, 08/05/2024 - 02:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Wamen BUMN: Transisi Energi Butuh Pendanaan Besar dan Tenor Panjang

ADVERTISEMENTS

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan dalam membangun ekosistem transisi energi membutuhkan pembiayaan berskala besar. Tiko, sapaan akrabnya, mengatakan terdapat sejumlah tantangan untuk membangun ekosistem transisi energi. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Ini satu eksositem besar dari sisi energi ini dari ekosistem power, kehutanan, dan transportasi. Kami rancang berbagai skema tapi ini tentu tidak akan berhasil tapa pendanaan internasional terutama dari skala besar dan tenor panjang,” kata Tiko dalam acara seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Hotel St Regis, Jakarta, Jumat (22/12/2023). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Tiko menjelaskan dalam transisi energi terdapat tiga blok. Pertama yaitu kelistrikan yang menurutnya memiliki beberapa tantangan jangka pendek, khususnya dalam memberikan insentif kepada para pengusha untuk melakukan transisi. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
BSI Maslahat dan BSI Salurkan Bantuan untuk Penyintas Erupsi Gunung Ruang

“Tentu ini peran para perbankan bagaimana memberikan persyaratan, mengarahkan, dan memberikan bunga lebih murah untuk pengusaha-pengusaha pembangkit yang ingin menurunkan emisinya dalam jangka pendek. Ini kebijakannya sudah kita masukan di perbankan,” jelas Tiko. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Lalu untuk blok kedua yaitu kehutanan. Tiko menyebut salah satu penurunan emisi perhutanan didorong oleh penggunaan lahan. Saat ini Indonesia sudah memiliki bursa karbon yang diharapkan secara sertifikasi bisa masuk ke skala global dengan kualitas internasional. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Nantinya kalau masuk sekala global ada perusahaan yang fokus pada kehutanan atau mencegah deforestasi. Nah ini kita sedang buat skema ini supaya sperti perusahaan di kehutanan bisa mengkonversi hutan dan dia bisa ada revenue dari bursa karbon secara domestik mauoun global,” ungkap Tiko. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
HIN Rekor MURI Revitalisasi Prasarana MICE Terbesar di Hotel

Lalu kemudian blok ketiga yaitu berkaitan dengan transportasi atau kendaraan listrik. Tiko menuturkan, tantangan dalam blok transportasi yakni mengupayakan ekosistem kendaraan listrik bersamaan dengan baterai. 

“Itu sedang kita bangun dua eksosistem di inonesia bersma Antam. Kita juga bangun dengan Vale bagaimana ada tiga ekosistem baterai yang kita bangun. Ini benar-benar butuh pendanaan skala besar,” ujar Tiko. 

Di sisi lain, Tiko mengakui juga harus menciptakan demand side dengan meningkatkan dan memberikan subsidi kepada masyarakat untuk peningkatan akselerasi konversi ke mobil atau motor listrik. Termasuk juga pembiayaan agar bank mulai membiayai pembelian motor mobil listrik dengan skema konversi.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi