Jumat, 03/05/2024 - 02:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Siapa Bilang Vape tak Berbahaya Seperti Rokok Konvensional? Ini Kata Dokter

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Agus Dwi Susanto, membeberkan risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan vape. Dr Agus menyebut banyak dampak kesehatan dari penggunaan vape berdasarkan studi dan penelitian yang sudah ada.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Selama ini, studi-studi yang muncul telah menunjukkan dampak kesehatan yang sangat signifikan dari vape. Data publikasi luar negeri menunjukkan bahwa vape dan rokok konvensional memiliki persamaan dalam hal bahan berbahaya,” kata dr Agus kepada Republika.co.id, Kamis (28/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Guru Besar dalam Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menyoroti tiga kesamaan penting antara vape dan rokok konvensional yang berkaitan dengan kesehatan. Pertama, keduanya mengandung nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
5 Rekomendasi Standing Mixer Terbaik, Cocok untuk Buat Kue Lebaran!
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut riset di RSUP Persahabatan, sekitar 70 persen pengguna vape mengalami tingkat ketergantungan yang tinggi. Hal ini memunculkan risiko kesehatan jangka panjang, seperti penyempitan pembuluh darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, strok, serta berpotensi mengganggu proses kognitif, terutama pada remaja.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kedua, produk ini mengandung karsinogen atau bahan penyebab kanker. Meskipun rokok konvensional mengandung tar, riset menunjukkan bahwa vape juga mengandung bahan-bahan karsinogen lainnya, seperti acrolein, logam berat, dan senyawa karsinogenik lainnya. Ini menimbulkan potensi risiko kanker pada pengguna, terutama remaja.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ketiga, baik vape maupun rokok konvensional mengandung partikel halus yang dapat memicu peradangan di saluran nafas dan sistem vaskuler. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya berbagai kondisi kesehatan, seperti bronkitis, asma, penyakit obstruktif paru kronik (PPOK), infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), pneumonia, penyakit jantung, strok, dan gangguan vaskuler lainnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Psikolog: Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Dengan riset pada hewan uji coba menunjukkan bahwa eksposur terhadap vape selama jangka waktu tertentu dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dan kandung kemih. Dr Agus menyatakan, potensi risiko serupa pada manusia juga memungkinkan terjadi, meskipun belum dapat dipastikan kapan efek tersebut akan muncul.

Dalam konteks ini, dr Agus mendesak perlunya peraturan yang sama ketatnya antara vape dan rokok konvensional. Meskipun larangan pada vape di Indonesia dianggap sulit, dia menekankan perlunya pengaturan yang sama seperti pada rokok konvensional, termasuk larangan iklan dan penjualan pada anak-anak dan remaja. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi