Sabtu, 25/05/2024 - 14:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Mengapa Netanyahu Ngotot Israel Harus Kuasai Koridor Philadelpi? Ini Penjelasannya

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 GAZA — Israel mengatakan ingin menguasai seluruh area perbatasan antara Gaza dan Mesir. Hal ini menandakan perang brutal di Gaza belum akan berakhir dalam waktu dekat.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dalam konferensi mingguan Sabtu (30/12/2023) lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, “Koridor Philadelphi harus berada di tangan kami dan menutupnya untuk memastikan keamanan yang diinginkan Tel Aviv.”

Perang Israel di Gaza sudah menewaskan 21.500 ribu warga Palestina. Saat perang memasuki pekan ke-13 menimbulkan pertanyaan signifikansi koridor tersebut, mengapa Israel ingin menguasainya dan apa implikasinya?

Koridor Philadelphi yang juga dikenal Rute Philadelphi merupakan jalur sepanjang 14 kilometer yang mewakili seluruh perbatasan antara Gaza dan Mesir. Garis ini didirikan sebagai zona penyangga.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pasukan Israel berpatroli di perbatasan itu sebagai bagian dari perjanjian damai 1979 dengan Mesir yang mengakhiri pendudukan Israel di Semenanjung Sinai dan dibukanya kembali Terusan Suez. Tujuannya untuk menghentikan pasokan senjata dan material lainnya ke tangan rakyat Palestina di Jalur Gaza yang diduduki Israel dan mencegah warga Palestina datang ke Mesir tanpa pemeriksaan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Korban Syahid di Gaza Sudah 35.272 Orang tapi Israel tak Juga Hentikan Serangan

“Itu harus ditutup, sudah jelas setiap kesepakatan tidak bisa memastikan demiliterisasi yang kami inginkan,” kata Netanyahu dalam konferensi pers akhir pekan lalu.

Ia juga memberi sinyal perang mungkin akan berlangsung beberapa bulan ke depan. Atas desakan internasional, Israel mundur dari Jalur Gaza pada 2005 lalu dan mengubahnya menjadi penjara terbuka terbesar di dunia.

ADVERTISEMENTS

Mesir menjadi pemain utama menguasai perbatasan yang menjadi satu-satunya pintu Gaza ke dunia luar yang tidak dikuasai Israel. Tel Aviv mempertahankan blokade darat, laut dan udara Jalur Gaza di semua sisi.

ADVERTISEMENTS

Setelah Israel mundur pada 2005 Mesir mengerahkan 750 tentara dan persenjataan berat untuk berpatroli dan menjaga perbatasan itu di sisi Mesir. Sementara sisi lainnya diserahkan ke Otoritas Palestina. Tetapi, Hamas menguasai Jalur Gaza dua tahun kemudian.  

Berita Lainnya:
Kepala HAM PBB: Penangkapan Mahasiswa AS Pro-Palestina tidak Proporsional

Selama bertahun-tahun Mesir mengatakan mereka menghancurkan terowongan-terowongan yang digali warga Palestina untuk menyelundupkan senjata dan orang. Tetapi, Israel mempertanyakan efektivitas langkah Kairo.

Kini, Israel ingin menguasai penuh perbatasan tersebut termasuk penyeberangan Rafah untuk memastikan keamanannya. Tetapi, Amerika Serikat (AS) tampaknya tidak setuju Israel kembali menduduki Jalur Gaza.

Mesir dan Hamas menolak Israel menguasai kembali koridor tersebut. Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi berulang kali mengatakan Kairo tidak akan membiarkan warga Palestina mengungsi ke Mesir.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi